KPA Mabar ajak mahasiswa terlibat dalam edukasi HIV/AIDS
...Misi untuk menyudahi HIV/AIDS itu harus juga melibatkan mahasiswa dan pelajar
Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengajak para mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk terlibat dalam memperluas edukasi pencegahan HIV/AIDS bagi masyarakat.
"Misi untuk menyudahi HIV/AIDS itu harus juga melibatkan mahasiswa dan pelajar," kata Sekretaris KPA Manggarai Barat, Bernadus Barat Daya di Labuan Bajo, Selasa, (6/12/2022).
KPA Manggarai Barat telah menyasar sekolah-sekolah baik negeri dan swasta untuk menyebarluaskan informasi pencegahan HIV/AIDS. KPA pun hendak mengkomunikasikan kerja sama dengan Kampus Poltek elBajo Commodus Labuan Bajo agar salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru adalah tes HIV.
"Karena kami ingin mahasiswa menjadi duta untuk mengampanyekan penanggulangan HIV/AIDS," katanya.
Dari data KPA Manggarai Barat hingga 4 Desember 2022 tercatat sebanyak 135 kasus HIV/AIDS. Angka itu merupakan akumulasi tiga tahun terakhir dengan kasus dominan pada kelompok LGBT.
Atas kondisi ini, KPA Manggarai Barat gencar melakukan penyuluhan berkelanjutan pada setiap sekolah dan kampus di Manggarai Barat. Tak hanya itu, perluasan edukasi pencegahan HIV/AIDS juga dilakukan dalam bentuk deteksi dini HIV pada pelajar, mahasiswa, dan populasi kunci. Hal itu dilakukan guna mencegah sedini mungkin kasus AIDS dan membantu proses pengobatan bagi pasien yang telah terinfeksi HIV.
Bernadus menjelaskan masih banyak informasi yang keliru masih beredar di masyarakat terkait HIV/AIDS. Dia menegaskan HIV hanya dapat menular lewat penggunaan jarum suntik secara bergantian, bekas pakai, serta tidak steril. HIV juga menular lewat hubungan seks berganti-ganti pasangan dan dari ibu ke bayi lewat proses hamil, melahirkan, dan menyusui.
Oleh karena itu, berpelukan, berenang, memakai toilet bergantian, berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama, atau terpapar batuk atau bersin bersama orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak menularkan HIV.
Baca juga: Dokter spesialis minta anak dengan HIV positif untuk terapi ARV
KPA Manggarai Barat berharap informasi ini yang bisa diteruskan oleh pelajar dan mahasiswa agar masyarakat bisa semakin mengetahui tentang pentingnya tes HIV dan mencegah HIV/AIDS.
Baca juga: Dinkes Mabar gencar sosialisasi dan deteksi dini HIV
"Kita berupaya agar Manggarai Barat bisa bebas dari HIV, pariwisata tanpa HIV/AIDS," demikian Bernadus Barat Daya.
"Misi untuk menyudahi HIV/AIDS itu harus juga melibatkan mahasiswa dan pelajar," kata Sekretaris KPA Manggarai Barat, Bernadus Barat Daya di Labuan Bajo, Selasa, (6/12/2022).
KPA Manggarai Barat telah menyasar sekolah-sekolah baik negeri dan swasta untuk menyebarluaskan informasi pencegahan HIV/AIDS. KPA pun hendak mengkomunikasikan kerja sama dengan Kampus Poltek elBajo Commodus Labuan Bajo agar salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru adalah tes HIV.
"Karena kami ingin mahasiswa menjadi duta untuk mengampanyekan penanggulangan HIV/AIDS," katanya.
Dari data KPA Manggarai Barat hingga 4 Desember 2022 tercatat sebanyak 135 kasus HIV/AIDS. Angka itu merupakan akumulasi tiga tahun terakhir dengan kasus dominan pada kelompok LGBT.
Atas kondisi ini, KPA Manggarai Barat gencar melakukan penyuluhan berkelanjutan pada setiap sekolah dan kampus di Manggarai Barat. Tak hanya itu, perluasan edukasi pencegahan HIV/AIDS juga dilakukan dalam bentuk deteksi dini HIV pada pelajar, mahasiswa, dan populasi kunci. Hal itu dilakukan guna mencegah sedini mungkin kasus AIDS dan membantu proses pengobatan bagi pasien yang telah terinfeksi HIV.
Bernadus menjelaskan masih banyak informasi yang keliru masih beredar di masyarakat terkait HIV/AIDS. Dia menegaskan HIV hanya dapat menular lewat penggunaan jarum suntik secara bergantian, bekas pakai, serta tidak steril. HIV juga menular lewat hubungan seks berganti-ganti pasangan dan dari ibu ke bayi lewat proses hamil, melahirkan, dan menyusui.
Oleh karena itu, berpelukan, berenang, memakai toilet bergantian, berbagi makanan atau menggunakan alat makan bersama, atau terpapar batuk atau bersin bersama orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak menularkan HIV.
Baca juga: Dokter spesialis minta anak dengan HIV positif untuk terapi ARV
KPA Manggarai Barat berharap informasi ini yang bisa diteruskan oleh pelajar dan mahasiswa agar masyarakat bisa semakin mengetahui tentang pentingnya tes HIV dan mencegah HIV/AIDS.
Baca juga: Dinkes Mabar gencar sosialisasi dan deteksi dini HIV
"Kita berupaya agar Manggarai Barat bisa bebas dari HIV, pariwisata tanpa HIV/AIDS," demikian Bernadus Barat Daya.