Gubernur NTT: Soal pengelolaan TNK tunggu Menteri LHK

id Gubernur

Gubernur NTT: Soal pengelolaan TNK tunggu Menteri LHK

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kanan) sedang memperhatikan seekor Komodo (Varanus Komodoensis) yang tengah berjemur di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT (01/12/18). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

"Hak pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, masih menunggu kepulangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dari Eropa," kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengatakan hak pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, masih menunggu kepulangan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dari Eropa.

"NTT akan memegang kendali untuk pengelolaan TNK. Artinya mulai dari biaya masuk TNK akan diambil alih oleh NTT. Hal itu sudah disetujui oleh ibu Menteri LHK, namun kita masih tunggu kepulangannya dari Eropa," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa (11/12).

Gubernur Laiskodat menyampaikan perkembangan pengelolaan TN Komodo itu, usai menghadiri Gelar Wicara "Collaborative Destination Development" (CDD) dengan tema "Explore the Amazing Destination East Nusa Tenggara".

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi serta Bupati Banyunwangi Azwar Anas yang dimoderator oleh Andy F Noya.

Gubernur NTT mengatakan bahwa Menteri LHK pada dasarnya sudah menyetujui usulan dari Pemprov NTT terkait pengelolaan TN Komodo itu.

Saat ini, kata dia, tim dari Kementerian LHK sedang menyusun berbagai persyaratan sambil menunggu kepulangan Menteri LHK.

Baca juga: NTT hanya inginkan kalangan berduit masuk TNK

Politikus dari Partai NasDem itu mengatakan bahwa walaupun kewenangan pengelolaan TNK di pusat, namun gubernur tetap harus berperan, karena merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat di daerah.

Jadi, tambah dia, jika gubernur melihat bahwa kewenangan pemerintah pusat tidak berjalan dengan baik, maka gubernur berperan ambil alih seluruh gagasan baru demi kesejateraan masyarakat di daerahnya.

Saat berkunjung ke Pulau Komodo beberapa waktu lalu, Gubernur mendapatkan informasi bahwa komodo di TNK saling baku makan karena sudah tida ada bahan makanan dan mangsa.

Oleh karena itu, ia berharap pihak Kementerian LHK bisa segera mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan pengelolaan TNK agar binatang purba raksasa itu tetap menjadi kebanggaan Indonesia dan Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Tarif masuk ke TNK untuk konservasi alam
Baca juga: Terlalu murah 500 dolar AS masuk ke TNK