Gubernur serahkan bantuan Rp32,6 miliar untuk SMA/SMK di Pulau Sumba
Bantuan senilai Rp32,6 miliar disalurkan untuk mendukung pembangunan fisik dan pengadaan peralatan pada delapan SMA dan 17 SMK se-Kabupaten Sumba Barat Daya...
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyerahkan bantuan pendidikan senilai Rp32,6 miliar untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan sekolah tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba.
"Bantuan senilai Rp32,6 miliar disalurkan untuk mendukung pembangunan fisik dan pengadaan peralatan pada delapan SMA dan 17 SMK se-Kabupaten Sumba Barat Daya," katanya melalui siaran pers yang diterima di Kupang, Selasa, (7/3/2023).
Dalam acara penyerahan bantuan di SMK Negeri 1 Kodi Utara yang dihadiri Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete, Gubernur NTT memotivasi para guru maupun pelajar untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan.
Menurut dia, dunia pendidikan tidak saja berkaitan dengan kecerdasan intelektual, melainkan juga daya tahan, ketangguhan, serta ketabahan.
"Pintar dan cerdas saja tidak cukup. Siswa harus punya daya tahan, tangguh, dan juga tabah dalam menghadapi tantangan. Orang yang tidak memiliki daya tahan akan lengah ketika mendapatkan masalah atau rintangan," katanya.
Ia mengatakan anak-anak pelajar harus memiliki tekad yang kuat dalam proses belajar baik di sekolah maupun lingkungan sekitar. Ia juga menginginkan agar talenta atau bakat para pelajar setempat terus diasah dan dilatih agar tidak terbuang percuma dan sia-sia.
"Saya sangat percaya dengan proses pembentukan kualitas sumber daya manusia. Harus terus belajar, melatih diri, membangun relasi, tidak cepat putus asa, dan selalu mengisi diri dengan pengetahuan dan hal-hal positif," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Laiskodat mengatakan sekolah merupakan lembaga untuk memberikan ilmu, melatih, mendidik, serta mendampingi para pelajar sehingga guru perlu menciptakan suasana gembira dalam proses belajar agar siswa merasa nyaman.
Para guru, kata dia, harus memahami keadaan siswa sehingga ada kedekatan yang baik. Guru bisa melakukan pendekatan dan pendampingan pada siswa, sehingga mengerti keadaan siswa baik dalam hubungan dengan keluarganya di rumah, dengan teman, hingga keadaan sekitar, yang ikut mempengaruhi pribadi siswa.
"Jadi tidak ada siswa yang bodoh atau tidak bisa. Kita harus dampingi mereka dengan baik dan membuka kesempatan belajar sebesar-besarnya dan memberikan input pengetahuan yang luas. Pasti dia akan cerdas dan hebat," katanya.
Baca juga: ASN Disdik di Kupang mulai masuk kantor pukul 05.30 WITA
Baca juga: 10 sekolah di Kupang mulai kegiatan belajar mengajar pukul 05.30
"Bantuan senilai Rp32,6 miliar disalurkan untuk mendukung pembangunan fisik dan pengadaan peralatan pada delapan SMA dan 17 SMK se-Kabupaten Sumba Barat Daya," katanya melalui siaran pers yang diterima di Kupang, Selasa, (7/3/2023).
Dalam acara penyerahan bantuan di SMK Negeri 1 Kodi Utara yang dihadiri Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete, Gubernur NTT memotivasi para guru maupun pelajar untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan.
Menurut dia, dunia pendidikan tidak saja berkaitan dengan kecerdasan intelektual, melainkan juga daya tahan, ketangguhan, serta ketabahan.
"Pintar dan cerdas saja tidak cukup. Siswa harus punya daya tahan, tangguh, dan juga tabah dalam menghadapi tantangan. Orang yang tidak memiliki daya tahan akan lengah ketika mendapatkan masalah atau rintangan," katanya.
Ia mengatakan anak-anak pelajar harus memiliki tekad yang kuat dalam proses belajar baik di sekolah maupun lingkungan sekitar. Ia juga menginginkan agar talenta atau bakat para pelajar setempat terus diasah dan dilatih agar tidak terbuang percuma dan sia-sia.
"Saya sangat percaya dengan proses pembentukan kualitas sumber daya manusia. Harus terus belajar, melatih diri, membangun relasi, tidak cepat putus asa, dan selalu mengisi diri dengan pengetahuan dan hal-hal positif," katanya.
Lebih lanjut Gubernur Laiskodat mengatakan sekolah merupakan lembaga untuk memberikan ilmu, melatih, mendidik, serta mendampingi para pelajar sehingga guru perlu menciptakan suasana gembira dalam proses belajar agar siswa merasa nyaman.
Para guru, kata dia, harus memahami keadaan siswa sehingga ada kedekatan yang baik. Guru bisa melakukan pendekatan dan pendampingan pada siswa, sehingga mengerti keadaan siswa baik dalam hubungan dengan keluarganya di rumah, dengan teman, hingga keadaan sekitar, yang ikut mempengaruhi pribadi siswa.
"Jadi tidak ada siswa yang bodoh atau tidak bisa. Kita harus dampingi mereka dengan baik dan membuka kesempatan belajar sebesar-besarnya dan memberikan input pengetahuan yang luas. Pasti dia akan cerdas dan hebat," katanya.
Baca juga: ASN Disdik di Kupang mulai masuk kantor pukul 05.30 WITA
Baca juga: 10 sekolah di Kupang mulai kegiatan belajar mengajar pukul 05.30