Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur menilai pembuatan alat permainan edukatif (APE) oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) dapat direplikasi ke sekolah luar biasa (SLB) lainnya di NTT.
"Kami mengapresiasi program lokakarya dari WVI ini," kata Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Kabid PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi NTT Yanuarius Laka di Kupang, Kamis, (16/1).
Hal ini disampaikan saat menghadiri lokakarya untuk meningkatkan kapasitas para guru SLB di Kota Kupang, melalui program Build Our Kids’ Success (BOKS).
Pemerintah Provinsi NTT, ujar dia berterima kasih kepada WVI dan sejumlah dosen yang sudah menginisiasi kegiatan peningkatan kapasitas guru-guru SLB di Kota Kupang.
Terlebih tema kegiatan yang diangkat terkait pembuatan media edukasi sebagai diperlukan oleh anak-anak.
Ia berharap, setelah lokakarya ini para guru mampu mengaplikasikan ilmu dan kreativitas dalam merancang sendiri APE yang cocok dengan kebutuhan anak-anak didiknya di SLB.
“Kiranya APE yang dibuat dapat bermanfaat tidak hanya untuk SLB di Kota Kupang tapi juga dapat direplikasi oleh SLB lainnya di wilayah NTT,” ucapnya.
Manager Program WVI Zona NTT Portunatas Tamba mengatakan bahwa lokakarya itu merupakan upaya WVI untuk terus berkomitmen memberdayakan kapasitas guru-guru SLB demi tercipta pendidikan kesehatan yang berkualitas dan inklusif.
Tujuan lokakarya ini, kata dia, untuk meningkatkan kapasitas guru SLB agar dapat menciptakan sendiri ragam media pembelajaran yang sesuai dengan peserta didiknya serta memenuhi prinsip-prinsip dasar alat permainan edukatif.
“Perkembangan motorik kasar siswa menjadi salah satu unsur yang disasar agar kebugaran siswa difabel juga dapat terstimulasi melalui beragam APE,” katanya.
Lokakarya ini diikuti oleh 15 guru SLB yang terdiri atas guru kelas, guru olahraga (PJOK), dan kepala sekolah dari lima SLB di Kota Kupang, termasuk SLBN Autis yang didirikan oleh Pemprov NTT tahun lalu.
Portunatas juga menjelaskan bahwa program BOKS yang akan selesai pada Maret 2025 telah diadaptasi untuk siswa disabilitas sejak 2024.
Baca juga: WVI komitmen bantu pendidikan anak terdampak erupsi Gunung Lewotobi
Program BOKS telah bekerja sama dengan berbagai mitra terkait untuk mendukung terpenuhinya hak setiap anak di NTT, tak terkecuali anak disabilitas
Baca juga: Inovasi NTT gandeng 10 LPTK Dukung Program Gerakan NTT Membaca Dan Menulis
“Program ini terintegrasi dengan Gerakan Sekolah Sehat, terutama sehat fisik dan sehat bergizi bagi anak-anak difabel,” ujarnya.