Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur mendukung produktivitas pertanian para petani dengan mengintegrasikan usaha pertanian dari hulu hingga hilir lewat koperasi produsen.
"Tujuan Koperasi Produsen agar para petani memiliki sebuah wadah yang berbadan hukum yang akan menjadi mitra usaha petani dalam menjalankan kegiatan usaha pertanian dari hulu sampai hilir dan disiapkan untuk menjadi avalis dalam hal penguatan modal dan juga offtaker bagi petani dalam hal pemasaran hasil produksi," kata Kepala Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Nagekeo, Yohanes Petrus Kadu ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis, (30/3/2023).
Kabupaten Nagekeo memiliki 12 koperasi produsen yang tersebar pada lima kecamatan. Yohanes mengatakan koperasi itu fokus pada petani dan pelaku UKM agar bisa mendukung aktivitas mereka dan menjadi salah satu sumber pembiayaan mereka.
Dalam perkembangan 12 koperasi produsen di Nagekeo, Yohanes menyebut ada empat koperasi yang masih kurang aktif. Namun, dinas terus melakukan pendampingan kelembagaan koperasi, agar mereka bisa mengelola koperasi dengan baik, serta mampu menyajikan laporan keuangan dan neraca koperasi dengan baik.
Selain pendampingan kelembagaan, dinas juga melalukan pengawasan dan pembinaan meliputi aspek penerapan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan terbentuknya koperasi yang kuat, sehat, mandiri, tangguh, dan akuntabel.
Ketua Koperasi Produsen Bangkit Jaya, Nobertus Logo Nday mengatakan koperasi produsen membantu para anggota petani untuk memasarkan produk yakni beras.
Pada skala utama, petani anggota harus menghasilkan produk beras yang bagus. Selanjutnya, koperasi menjaring kerja sama dengan usaha pendukung lain agar produk yang ada bisa bersaing di pasar.
Koperasi produsen ini membawa manfaat kepada 34 orang petani anggota di Kelurahan Lape, Nagekeo.
Pertama, hasil produksi berupa beras tidak dijual sendiri-sendiri, melainkan dipasarkan secara bersama. Hal itu dapat membuat harga stabil, karena penjualan tidak dilakukan lewat tengkulak.
Selanjutnya, ketika menjual beras lewat koperasi, petani anggota juga mendapat keuntungan dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU).
Dari sisi keanggotaan, kata Nobertus, koperasi produsen memang ini telah bertumbuh dari kelompok tani, sehingga ada sisi persatuan untuk membantu dan memberi dampak bagi usaha kelompok.
Para anggota merasa antusias dan semangat sehingga para pengurus pun berusaha untuk memuaskan anggota, memudahkan, dan tidak menyulitkan anggota.
Sebagai pengurus, dia berharap koperasi itu terus berkembang dan memiliki kapasitas yang kuat.
Pengurus berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan menanamkan nilai solidaritas dalam perkembangan koperasi.
"Termasuk peningkatan wirausaha, kami juga berusaha semua petani anggota harus berjiwa wirausaha," ungkapnya.
Baca juga: Pembak Nagekeo: Lokasi Bandara Surabaya II sudah bersertifikat
Baca juga: Desa Wisata Ululoga angkat pariwisata jadi sektor unggulan
Nagekeo dukung produktivitas petani lewat koperasi produsen
...Para anggota merasa antusias dan semangat sehingga para pengurus pun berusaha untuk memuaskan anggota, memudahkan, dan tidak menyulitkan anggota