Artikel - Menakar efektivitas rencana serangan balik Ukraina terhadap Rusia

id konflik rusia ukraina,serangan balik ukraina,wilayah pendudukan rusia,artikel perang Oleh M Razi Rahman

Artikel - Menakar efektivitas rencana serangan balik Ukraina terhadap Rusia

Seorang tentara Ukraina menutupi kendaraan lapis baja dengan ranting-ranting pohon di Donbass, Ukraina (12/4/2022). ANTARA/Xinhua/Diego Herrera/aa.

...Ukraina disebutkan sedang mengincar target vital milik pasukan Rusia di berbagai wilayah Ukraina yang sedang diduduki Rusia

Sebenarnya, waktu memulai serangan pada bulan Mei atau awal Juni merupakan saat yang dapat dianggap efektif, antara lain bila mengacu kepada sejumlah pertempuran dari Perang Dunia Kedua (PD II).

Contohnya, adalah Pertempuran Prancis yang terjadi pada 10 Mei hingga 25 Juni 1940, yang mana pihak Nazi Jerman melakukan serangan cepat dan menaklukkan Luksemburg, Belanda, Belgia, serta akhirnya dapat menundukkan Prancis.

Dengan mengandalkan taktik Blitzkrieg atau "serangan kilat", Nazi melakukan serangan dengan tank panzer yang bergerak cepat dengan artileri, infanteri, dan pesawat tempur dengan tujuan mengelilingi musuh sehingga pihak lawan dapat dihancurkan atau menyerah.

Menurut situs english-heritage.org.uk, elemen kunci dari Blitzkrieg adalah disorientasi sehingga pihak lawan tidak sempat mereorganisasi dan melakukan serangan balik.

Selain itu, peralatan komunikasi Jerman yang superior--bahkan unit terkecil pada saat itu dilengkapi dengan radio--, sedangkan komunikasi dari pihak Prancis saat itu tidak memadai, dengan banyak tank Prancis yang tidak memiliki radio, dan instruksi antara kelompok infanteri biasanya dilakukan melalui sambungan telepon berkabel atau melalui verbal.

Meski jumlah tank yang dimiliki Prancis lebih banyak dan berbobot lebih besar, tank Jerman yang lebih ringan dengan jumlah kru yang lebih banyak dan terlatih, membuat serangan Jerman jauh lebih efektif dibandingkan dengan Prancis.

Belum lagi dengan Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) saat itu yang merupakan AU paling berpengalaman, terlatih, dengan jumlah pesawat yang jauh lebih banyak daripada pesawat negara-negara Sekutu di Eropa. Pada tahun itu, Amerika Serikat masih belum terlibat dalam PD II.

Contoh lainnya dari serangan efektif pada Mei/Juni dalam PD II, tentu saja adalah Pertempuran Normandia yang terkemuka, pada 6 Juni-30 Agustus 1944. Saat itu, pasukan gabungan Sekutu yang dipimpin AS-Inggris melakukan pendaratan di Pantai Normandia di Prancis Utara hingga akhirnya dapat membebaskan Paris.

Berbeda dengan Pertempuran Prancis, pihak Sekutu, yang saat ini telah diperkuat AS, beberapa bulan sebelumnya melakukan pengeboman strategis terhadap berbagai jembatan, pusat perkeretaapian, serta halaman langsir, kompleks banyak jalur kereta untuk memindahkan atau menyusun rangkaian kereta api.

Pengeboman berbagai lokasi sektor transportasi strategis di Prancis itu terbukti efektif karena membatasi respons militer Jerman dalam invasi yang dilakukan pihak Sekutu yang dimulai dari Pertempuran Normandia pada Juni 1944.

Selain itu, pihak Sekutu melakukan berbagai operasi untuk melakukan tipu muslihat dengan menyebarluaskan rencana palsu penyerangan sehingga Jerman tidak bisa menentukan di lokasi mana tepatnya Sekutu akan menyerang.

Faktor kecanggihan teknologi--seperti Pelabuhan Murbei atau pelabuhan portabel sementara--, serta berbagai latihan dengan penuh kerahasiaan juga membuat pihak Sekutu akhirnya berhasil membebaskan Prancis.


Kegagalan akibat penundaan