Artikel - Neymar dan ambisi global sepak bola Arab Saudi

id Neymar,Liga Arab Saudi,Al-Hilal,Cristiano Ronaldo,Artikel olahraga Oleh Jafar M Sidik

Artikel - Neymar dan ambisi global sepak bola Arab Saudi

Penyerang asal Brazil, Neymar, tiba di Riyadh pada 18 Agustus 2023, setelah meneken kontrak dua tahun bersama Al-Hilal. (Photo by AFP) (AFP/-)

Tekad kuat, uang berlimpah, dan upaya simultan dalam menguatkan kualitas sepak bolanya, membuat asa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bukan angan-angan...
PIF yang merupakan pemilik Newcastle United dan sukses mengubah klub Liga Inggris itu menjadi tim yang sangat kuat, kini menjadi pemilik 75 persen Al Ittihad, Al Ahli, Al Nassr, dan Al Hilal, yang keempatnya adalah klub besar Saudi.

Dengan membenamkan modal ke klub-klubnya, Saudi berusaha mengubah liga sepak bolanya menjadi semakin besar dan menarik, sekaligus meningkatkan profil bisnisnya untuk kemudian bisa menghasilkan pemasukan yang semakin besar.

Lewat lengan PIF, klub-klub itu menaikkan citra, dan liga Saudi pada umumnya, dengan mendatangkan pemain-pemain hebat di dunia, berapa pun bayarannya.

Tak seperti liga-liga di Eropa, klub-klub liga Saudi tak terikat aturan belanja pemain. Dengan demikian, tak ada batasan berapa nilai kontrak yang boleh mereka tawarkan kepada pemain-pemain yang diincar mereka.

Tetapi justru karena "kelebihan" itu, klub-klub Saudi menjadi berkah untuk klub-klub Eropa yang kesulitan menjual pemain berharga tinggi.

Saudi pun menjadi penyelamat bagi klub-klub Eropa karena pemain-pemain mahal, tapi sulit dijual, seperti Ronaldo, Neymar, dan Ruben Neves, bisa mereka lepas dalam nilai besar tanpa melanggar ketentuan Financial Fair Play.

Duit pun masuk, sehingga dana untuk membeli pemain baru didapatkan.

Arab Saudi sendiri, bisa anteng mengubah wajah sepak bolanya menjadi semakin bagus. Dan itu terbukti, baik di tingkat klub maupun tingkat timnas.

Di level timnas, Saudi sudah enam kali tampil dalam delapan Piala Dunia FIFA terakhir. Bahkan, tahun lalu mereka mengejutkan dunia ketika menaklukkan Argentina yang lalu menjadi juara dunia 2022.

Kini, bersama Mesir dan Yunani, Saudi berusaha menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030.

Tekad kuat, uang berlimpah, dan upaya simultan dalam menguatkan kualitas sepak bolanya, membuat asa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bukan angan-angan.

Baca juga: Artikel - Tarung gengsi duo Manchester di final Piala FA

Saudi serius melakukan semua itu karena ingin mewujudkan Visi 2030 yang mencita-citakan sebuah negara yang tak lagi tergantung kepada minyak bumi.

Baca juga: Artikel - Kalau sampai Manchester United dibeli penguasa Qatar

Lewat visi itu Saudi berusaha memodernisasi diri dalam segala bidang, dan mendiversifikasi ekonomi dengan membangun industri-industri baru yang menjadi sumber-sumber pendapatan baru.

Dan olahraga, termasuk sepak bola, adalah salah satu pilar Visi Saudi 2030.



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Neymar dan ambisi global sepak bola Arab Saudi