Artikel - Menjaga ketahanan pangan di tengah kekeringan

id Bencana kekeringan,Dampak bencana kekeringan,Upaya pemerintah daerah,Menjaga ketahanan pangan,Cukupi kebutuhan ekonomi,K,Artikel pertanian Oleh Pradita Kurniawan Syah

Artikel - Menjaga ketahanan pangan di tengah kekeringan

Lahan pertanian terdampak kekeringan di wilayah Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Segala upaya yang dibutuhkan telah dan akan terus dilakukan pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat tetap dapat bertahan serta produktif...
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi satu dari sekian daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan, setidaknya dalam dua bulan terakhir ini, akibat fenomena El Nino yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Sebanyak 178.176 jiwa dari 53.246 keluarga yang tinggal di 47 desa dari 11 kecamatan se-Kabupaten Bekasi menjadi korban bencana alam ini hingga hari ini.

Mereka yang terdampak kekeringan tidak lagi memiliki pasokan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan sebagian di antaranya nyaris tidak mempunyai stok bahan pangan utama yakni beras.

Hal itu karena bencana ini juga menyebabkan 24.491 hektare lahan tanam pertanian mengalami kekeringan dan 4.147 hektare lahan di antaranya tergolong lahan pertanian terancam, sementara mayoritas warga terdampak bekerja sebagai petani.

Kondisi tersebut berakibat pada jumlah ketersediaan beras di salah satu wilayah lumbung padi Jawa Barat ini. Lantas bagaimana upaya pemerintah daerah setempat dalam menjaga ketahanan pangan di tengah kekeringan panjang ini?


Distribusi CPPD
Senyum bahagia pria asal Desa Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat usai menerima bantuan beras cadangan pangan pemerintah daerah. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah
Pemerintah Kabupaten Bekasi tahun ini memiliki cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) seberat 90 ton yang disimpan di gudang milik Badan Urusan Logistik atau Bulog wilayah itu.

Cadangan beras itu diprediksi mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga  November 2023, namun pada akhir Oktober ini sudah habis tersalurkan kepada warga terdampak kekeringan akibat peningkatan permintaan yang sangat signifikan.

Cadangan beras tersebut dibagikan kepada masyarakat terdampak kekeringan yang masuk ke dalam kategori peta ketahanan dan kerentanan pangan atau food security and    vulnerability atlas (FSVA).

Distribusi CPPD Kabupaten Bekasi meliputi warga di 10 desa dengan total 14.378 jiwa penerima. Rinciannya, 1.345 jiwa warga Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur, serta 1.330 warga Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya.

Kemudian 1.346 warga Desa Samudrajaya, Kecamatan Tarumajaya; 1.326 warga Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, dan 1.356 warga Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan.

Serta 1.316 warga Desa Sukaraja, 1.598 warga Desa Sukakerta, 1.602 jiwa masyarakat Desa Sukaringin, 1.485 warga Desa Sukawangi, serta 1.674 masyarakat di Desa Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan.

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi berencana menambah beras CPPD pada APBD Perubahan 2023. Sementara untuk tahun 2024 mendatang, cadangan beras yang akan disiapkan seberat 100 ton untuk mengantisipasi dampak kekeringan sekaligus potensi bencana banjir.

Pemerintah daerah menyalurkan bantuan cadangan beras ini melalui skema pengajuan dari masing-masing kepala desa maupun lurah yang warganya terdampak bencana kepada Bupati Bekasi selaku kepala daerah setelah melewati proses verifikasi faktual.


Kampanye pangan alternatif