Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menginstruksikan agar produksi dokter spesialis dipercepat untuk memastikan distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.
Menkes menilai program ini akan memudahkan untuk menyelesaikan masalah distribusi dokter spesialis. Menurutnya, Indonesia harus mampu menghasilkan lebih dari 30 ribu dokter setiap tahun.
Program ini juga disebut akan mengatasi masalah distribusi. Sebab, peserta didik diutamakan pegawai di RS yang bersangkutan, sehingga penempatannya sesuai kebutuhan. Biaya pendidikan yang dikeluarkan juga akan lebih murah.
Selain itu Menkes juga akan mereplikasi yang dilakukan oleh Pemerintah India dengan mengirimkan dokter untuk belajar di luar negeri.
Sedangkan untuk menjaga kualitas dokter, Menkes mengusulkan untuk meningkatkan kompetisi antara dokter Indonesia dengan dokter asing, dengan mengirimkan dokter Indonesia untuk bekerja di rumah sakit di luar negeri atau sebaliknya. Hal ini diyakini dapat meningkatkan jiwa kompetisi dan kompetensi para dokter.
"Pasien masih Bahasa Indonesia, dia pasti lebih nyaman dengan dokter Indonesia. Jadi kami undang saja rumah sakit terbaik Amerika masuk deh bawa dokter Amerika terbaik ke Indonesia. Pasti nggak mau kalah kualitas pelayanannya. Jadi memang ada beberapa perspektif yang mesti kami lakukan untuk meningkatkan kualitas," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Kemenkes bilang dalam UU kesehatan Dokter tidak bisa serta merta dipidana
Baca juga: UI dan dua rumah sakit di Kupang kerja sama penempatan dokter spesialis urologi