Warga NTT di Sorong Selatan kecam kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Kupang
...Sebagai kepala suku Flobamora, kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum ormas di Kota Kupang, dan meminta agar para pelaku segera diproses hukum, ujar Fransiskus
Teminabuan (ANTARA) - Warga asal Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam wadah Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Sorong Selatan, Papua Barat Daya mengecam tindak kekerasan oleh oknum ormas terhadap mahasiswa Papua di Kupang baru-baru ini.
Ketua IKF Sorong Selatan Fransiskus Weli Tanus di Teminabuan, Selasa, (12/12/2023) meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjamin rasa aman kepada mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di daerah itu.
"Sebagai kepala suku Flobamora, kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum ormas di Kota Kupang, dan meminta agar para pelaku segera diproses hukum," ujar Fransiskus.
Sehubungan dengan itu, warga Flobamora di Sorong Selatan bersama Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Domberai menggelar aksi deklarasi damai guna mewujudkan situasi yang kondusif di Kabupaten Sorong Selatan.
Kapolres Sorong Selatan AKBP Gleen Rooi Molle menyambut positif digelar deklarasi damai tersebut dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban semua warga di Sorong Selatan.
Ia meminta masyarakat Papua di wilayahnya untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus persekusi mahasiswa Papua di Kupang kepada pihak kepolisian.
Kapolres berharap agar rasa kekeluargaan yang telah dibangun selama ini hendaknya dijaga dengan baik agar tercipta situasi kamtibmas yang aman.
"Kita harapkan warga tetap hidup berdampingan dan damai di wilayah Kabupaten Sorong Selatan, masyarakat dapat beraktivitas atau bekerja dengan aman," kata AKBP Rooi Molle.
Wakil Ketua I DAP Wilayah III Domberai George Ronald Konjol menyesalkan terjadinya kekerasan terhadap sejumlah mahasiswa Papua saat menggelar aksi pada 1 Desember lalu.
Warga Papua di Sorong Selatan, katanya, menerima permintaan maaf dari warga Flobamora di wilayah itu.
"Saya terima permohonan maaf dari IKF Sorong Selatan dan menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah selesai. Sehingga tidak ada lagi pembicaraan terkait peristiwa tersebut. Namun mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Sorong Selatan," kata Ronald Konjol.
Baca juga: PGIW minta Polda NTT usut aksi kekerasan ormas kepada mahasiswa Papua
Baca juga: Polda NTT periksa lima saksi soal kasus dugaan persekusi mahasiswa Papua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga NTT di Sorong Selatan kecam tindak kekerasan di Kupang
Ketua IKF Sorong Selatan Fransiskus Weli Tanus di Teminabuan, Selasa, (12/12/2023) meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjamin rasa aman kepada mahasiswa yang tengah menuntut ilmu di daerah itu.
"Sebagai kepala suku Flobamora, kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum ormas di Kota Kupang, dan meminta agar para pelaku segera diproses hukum," ujar Fransiskus.
Sehubungan dengan itu, warga Flobamora di Sorong Selatan bersama Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Domberai menggelar aksi deklarasi damai guna mewujudkan situasi yang kondusif di Kabupaten Sorong Selatan.
Kapolres Sorong Selatan AKBP Gleen Rooi Molle menyambut positif digelar deklarasi damai tersebut dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban semua warga di Sorong Selatan.
Ia meminta masyarakat Papua di wilayahnya untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus persekusi mahasiswa Papua di Kupang kepada pihak kepolisian.
Kapolres berharap agar rasa kekeluargaan yang telah dibangun selama ini hendaknya dijaga dengan baik agar tercipta situasi kamtibmas yang aman.
"Kita harapkan warga tetap hidup berdampingan dan damai di wilayah Kabupaten Sorong Selatan, masyarakat dapat beraktivitas atau bekerja dengan aman," kata AKBP Rooi Molle.
Wakil Ketua I DAP Wilayah III Domberai George Ronald Konjol menyesalkan terjadinya kekerasan terhadap sejumlah mahasiswa Papua saat menggelar aksi pada 1 Desember lalu.
Warga Papua di Sorong Selatan, katanya, menerima permintaan maaf dari warga Flobamora di wilayah itu.
"Saya terima permohonan maaf dari IKF Sorong Selatan dan menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah selesai. Sehingga tidak ada lagi pembicaraan terkait peristiwa tersebut. Namun mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Sorong Selatan," kata Ronald Konjol.
Baca juga: PGIW minta Polda NTT usut aksi kekerasan ormas kepada mahasiswa Papua
Baca juga: Polda NTT periksa lima saksi soal kasus dugaan persekusi mahasiswa Papua
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga NTT di Sorong Selatan kecam tindak kekerasan di Kupang