Menjelang pergantian tahun menuju 2024, Budi berharap setiap pemuka agama bisa memberikan pemahaman yang baik kepada umatnya tanpa nafsu untuk menjadi yang paling benar. Sebab agama untuk manusia, bukanlah sebaliknya.
Dengan mengingatkan kebaikan-kebaikan kepada umat, hal itu dapat menciptakan umat yang berkualitas. Tentunya, umat yang berkualitas juga akan secara otomatis menciptakan masyarakat yang lebih damai, dan bisa menerima perbedaan.
Baca juga: Artikel - Menghilangkan rasa dahaga di Malaka
Tak hanya itu, Budi juga berharap agar pemerintah harus menjadikan adil sebagai prioritas, serta bersama-sama memperbaiki pendidikan yang tak hanya keterampilan tetapi juga budi pekerti pada masyarakat.
Baca juga: Artikel - Beranda Indonesia itu bernama PLBN Jagoi Babang
Seperti dalam lagu kebangsaan bangsa. Untuk menciptakan masyarakat inklusif, perlu bangun jiwanya terlebih dulu barulah raganya. Artinya, para pemimpin dan masyarakat harus bersama-sama mencerdaskan bangsa, agar memiliki jiwa yang baik.
Baca juga: Kaleidoskop-Menyambut Indonesia Emas melalui Kurikulum Merdeka
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mengukir bersama masa depan damai lewat masyarakat inklusif