Jakarta (ANTARA) - Sukses kabur bersama sang ibu dari serangan brutal House Harkonnen dan Sardaukar yang menghancurkan Caladan serta House Atreides, Paul Atreides (Timothee Chalamet) berupaya untuk merebut kekuasaan negerinya kembali.
Sayangnya, anak semata wayang Leto Atreides itu harus berusaha mati-matian berjuang di luasnya gurun pasir demi mendapatkan ilmu bertahan hidup dan diakui oleh bangsa Fremen yang terkenal tertutup dan menjunjung tinggi kepercayaan serta peradaban yang mereka jaga.
Walaupun dirinya selalu mendapatkan bantuan dari Chani (Zendaya), warga Fremen menolak keberadaannya dan sang ibu mentah-mentah bahkan sebelum dirinya menunjukkan kesungguhan niatnya.
Untungnya ada Stilgar (Javier Bardem) yang tanpa mengenal lelah meyakinkan bangsanya untuk menerima keberadaan dan memberi kesempatan pada Paul untuk belajar gaya Fremen bertahan hidup.
Stilgar bahkan berusaha meyakini bangsanya untuk melihat ‘mukzizat’ yang melekat pada Paul yang dinilainya sebagai nabi yang bernama Lisan Al-Gaib yang telah mereka tunggu sekian ribu purnama. Semua tindakan Paul dinilai untuk membuktikan ‘ramalan-ramalan’ yang mereka percayai.
Perjalanan Paul sungguh tak mudah, sambil berusaha mati-matian menguasai teknik Fremen menguasai padang pasir, ia juga harus bersabar menghadapi ibunya, Lady Jessica (Rebecca Ferguson) yang justru berambisi mengendalikan bangsa tersebut melalui doktrin agama yang dapat terbilang cukup ekstrem.
Tidak hanya itu, dalam film yang digarap oleh Sutradara Denis Villeneuve tersebut Paul harus segera menemukan cara untuk melawan Harkonnen yang semakin maruk menguasai sumber daya berpotensi bernama spice.
Sepanjang diajak melihat pemutaran film Dune: Part 2 untuk pertama kalinya, film tersebut cukup tajam dalam menampilkan perubahan sisi tiap karakternya tanpa melupakan tiap detail masa lalu.
Meski harus diakui awal-awal film menjadi tantangan bagi penonton untuk melanjutkan menonton film tersebut karena alurnya yang cenderung lambat.
Namun film yang berdurasi hampir tiga jam tersebut, tetap mampu menghipnotis para penontonnya untuk menikmati konflik naik-turun yang Paul hadapi karena ada beberapa dialog lucu serta penyajian visual yang amat cantik dan mendetail.
Perubahan diri karakter