Kupang (ANTARA News NTT) - Jumlah korban yang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Nusa Tenggara Timur terus berjatuhan menjadi 16 orang dari sebelumnya hanya 15 orang, demikian laporan Dinas Kesehatan setempat, Senin (4/2).
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan NTT Damiana V Djaha kepada wartawan di Kupang, Senin (4/2) mengatakan tambahan korban yang meninggal dunia tersebut dari Kabupaten Ende, sehingga menambah pula jumlah korban yang meninggal menjadi dua orang untuk kabupaten tersebut..
Sementara korban serangan nyamuk Aedes Aegypty tersebut, yang dirawat di sejumlah RS di Kabupaten Ende, kini berjumlah 72 orang.
Selain itu, kata Damiana, pada pekan lalu juga dilaporkan bahwa korban meninggal akibat DBD juga menyebar di Kabupaten Kupang, Ngada, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Rote Ndao, Sumba Timur serta Sumba Barat.
Ia menambahkan hingga Senin (4/2) jumlah penderita DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit di NTT sudah mencapai 1.563 dari sebelumnya hanya 1.337 kasus.
Ia menambahkan bahwa angka itu akan terus berubah karena dari 22 kabupaten kota di NTT baru sembilan kabupaten dan satu kota saja yang melaporkan dampak dari serangan yang diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypty tersebut.
Sementara itu untuk tingkatan penderita DBD, kata dia Manggarai Barat masih menempati urutan pertama dengan jumlah penderita DBD mencapai 353 orang, disusul Kota Kupang 285 orang, dan Sumba Timur 193 orang.
Saat ini kata dia juga sejumlah Puskesmas di NTT sudah membuat posko siaga untuk DBD. Salah satunya di Kota Kupang yang kurang lebih 11 Puskesmas sudah menerapkan hal itu.
Baca juga: DBD Di NTT Belum Masuk KLB
Baca juga: Korban meninggal akibat DBD di NTT bertambah