BPOLBF berikan penghargaan 'SEP' kepada tiga pelaku industri pariwisata

id BPOLBF, SEP,Sahabat Ekosistem Pariwisata, Labuan Bajo, pelaku industri pariwisata, pariwisata, berkelanjutan, Flores, Ma

BPOLBF berikan penghargaan 'SEP' kepada tiga pelaku industri pariwisata

Foto bersama usai pemberian penghargaan SEP melalui program Bapak Asuh kepada tiga pelaku industri pariwisata di Labuan Bajo. (ANTARA/HO-Divisi Komunikasi Publik BPOLBF)

Program Bapak Asuh merupakan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dalam bentuk dukungan kepada usaha kecil, menengah atau komunitas lokal yang bergerak dalam sektor pariwisata...
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) memberikan penghargaan Sahabat Ekosistem Pariwisata (SEP) melalui program 'Bapak Asuh' ke tiga pelaku industri pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
"Program Bapak Asuh merupakan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dalam bentuk dukungan kepada usaha kecil, menengah atau komunitas lokal yang bergerak dalam sektor pariwisata," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Minggu, (11/8).
 
Penghargaan SEP melalui program 'Bapak Asuh' diberikan kepada Ayana Komodo Waecicu Beach, Komodo Escape dan Bacarita Cafe.
 
"Diharapkan Bapak Asuh juga berperan dalam promosi dan menggunakan produk anak asuh, sehingga berkontribusi dalam rantai pasok guna menciptakan ekosistem bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan," ungkap Frans Teguh.
 
Ia menambahkan penghargaan yang diberikan kepada tiga Sahabat Ekosistem Pariwisata merupakan penghargaan atas dasar kontribusi mereka kepada masyarakat dan lingkungan sebagai wujud aksi pariwisata regeneratif, berkualitas, inklusif dan berkelanjutan.
 
Frans Teguh juga menjelaskan penghargaan tersebut merupakan salah satu cara untuk memacu semangat para Bapak Asuh untuk tetap berkomitmen terhadap masyarakat dan lingkungan.
 
"Penghargaan ini juga diharapkan dapat memacu para pihak untuk tetap berkomitmen terhadap masyarakat dan lingkungan serta serentak memancarkan semangat berbagi dalam mewujudkan ekosistem kepariwisataan yang regeneratif, berkualitas, inklusif dan berkelanjutan," katanya.
 
Lebih lanjut terdapat enam kriteria Sahabat Ekosistem Pariwisata yakni pertama, memiliki komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dalam praktik atau implementasi, misalnya pengelolaan limbah, konservasi energi, dan perlindungan habitat.
 
Kriteria kedua memiliki dukungan terhadap komunitas lokal seperti adanya program yang fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dan memiliki riwayat kemitraan bersama usaha kecil dan menengah (UKM) lokal, penggunaan bahan atau produk lokal, serta kontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal.
 
Selanjutnya kriteria ketiga, mempunyai keterlibatan dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia, seperti memberikan program pelatihan atau bimbingan teknis untuk masyarakat atau komunitas.

Baca juga: BPOLBF-Kevikepan Labuan Bajo rilis travel pattern ziarah Katolik
 
Kriteria keempat, memiliki pengalaman dan rekam jejak, reputasi dan kredibilitas perusahaan termasuk umpan balik positif dari mitra dan dari komunitas lokal.

Baca juga: Sandiaga sebut Program AKI wujud nyata pemerintah dukung UMKM lokal
 
Kriteria kelima, mempunyai rencana jangka panjang yang jelas dan terstruktur untuk mendukung pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo Flores dan kriteria keenam, memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, lingkungan, sosial, dan pelestarian budaya.