Ditjen Kebudayaan menggandeng kampus di NTT sukseskan program pangan lokal

id NTT,Pangan lokal,Sekolah lapangan kearifan,Dirjen Kebudayaan

Ditjen Kebudayaan menggandeng kampus di NTT sukseskan program pangan lokal

Dialog Budaya dengan tema Kebudayaan Untuk Pangan Berkelanjutan di Kampung Adat Mata Lafang Lembur Barat, Kabupaten Alor..ANTARA/Kornelis Kaha

Kita akan melibatkan berbagai pihak termasuk kampus yang ada di NTT untuk terlibat dalam proses kerja sama ini sehingga ada kolaborasi untuk sukseskan program ini...
Kupang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan siap menggandeng sejumlah pihak termasuk kampus di Nusa Tenggara Timur untuk bersama-sama sukseskan program pangan lokal.

“Kita akan melibatkan berbagai pihak termasuk kampus yang ada di NTT untuk terlibat dalam proses kerja sama ini sehingga ada kolaborasi untuk sukseskan program ini,” kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid di Kalabahi, Kabupaten Alor, Jumat, (13/9).

Hal ini disampaikannya usai menjadi pembicara dalam Dialog Budaya dengan tema Kebudayaan Untuk Pangan Berkelanjutan di Kampung Adat Mata Lafang Lembur Barat, Kabupaten Alor.

Dalam dialog tersebut sejumlah pihak mulai dari sangar seni dan sangat budaya lainnya serta masyarakat adat hadir bersama untuk mendengarkan upaya dari pemerintah untuk mempertahankan pangan lokal sebagai salah satu pangan yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai kegiatan budaya di daerah itu.

Dialog tersebut juga membahas bagaimana pemanfaatan bahan pangan lokal dapat dioptimalkan serta mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan pengolahan pangan lokal.

Hilmar Farid, menekankan bahwa kebudayaan memegang peranan penting dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.

"Pangan lokal bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan, tetapi juga soal identitas dan kebanggaan. Dengan memahami dan memanfaatkan bahan pangan lokal, kita sebenarnya sedang memperkuat kedaulatan pangan kita," ujar Hilmar.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini yang paling utama adalah revitalisasi pengetahuan, karena saat ini berlomba dengan waktu, jika pengetahuan itu hilang maka selamanya akan hilang.

Dalam diskusi tersebut juga kata dia, ada beberapa. hal yang ditangkap yang pengolahan benih pangan lokal, pengetahuan tentang tata cara pengolahan sumber pangan dan setelah jadi tentunya ada cara untuk menyajikan.

Hilmar optimistis jika semuanya bergandengan tangan bersama menjaga pangan lokal dan menjadikan pangan lokal sebagai makanan utama tentunya gaung dari pangan lokal ini semakin menggema di seluruh NTT yang dimulai dari kabupaten Alor.

“Saya senang juga karena pak Pj Gubernur dan Pj Bupati Alor dua-duanya punya komitmen juga untuk bersama-sama menggaungkan program itu, dan dia mengharapkan agar sebelum masa jabatan keduanya selesai, program itu bisa berjalan di seluruh wilayah NTT,” ujar dia.

Kampung adat Mata Lafang sendiri, ujar dia, merupakan sebuah kampung adat yang hingga saat ini masih menjaga nilai-nilai luruh kebudayaan.

Pj Bupati Alor Sony Libing mengatakan bahwa saat ini di sekolah sudah mulai diterapkan makan makanan lokal seperti yang sudah diterapkan di perkantoran di kabupaten Alor sejak Januari 2024 lalu.

“Hal ini untuk menjaga keseimbangan pangan lokal kita, tentunya kita tidak bisa menghilangkan untuk mengkonsumsi beras dari luar NTT, tetapi paling tidak kita menjaganya agar pangan lokal ini tetap bertahan agar bisa menjadi subktur fisik untuk konsumsi masyarakat,” ujar dia.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut Alor miliki 582 data objek pemajuan kebudayaan

Dia mengakui bahwa masih banyak masyarakat di Alor yang belum paham betapa bergizinya makanan lokal yang ada di wilayah itu dibandingkan dengan beras putih dan makanan lainnya.

Baca juga: Kemendikbudristek simulasikan makan sehat pangan lokal di Alor

Hal ini karena pihaknya belum terlalu gencar dalam mensosialisasikan kepada masyarakat manfaat dari pangan lokal itu. Dia mengatakan bahwa ke depan upaya sosialisasi pangan lokal itu akan digencarkan.









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ditjen Kebudayaan gandeng kampus di NTT sukseskan program pangan lokal