Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) setempat menggelar pelatihan sovenir dan handicraft bagi 16 penjahit guna meningkatkan kemampuan wirausaha dan pengembangan sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Labuan Bajo.
"Saat ini pekerja kreatif sangat dibutuhkan di Labuan Bajo," kata Kepala Disnakertranskopumkm Theresia P Asmon dihubungi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, (23/9).
Ia menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan karena usaha sovenir dan handicraft dinilai merupakan bisnis yang paling menjanjikan selain bisnis kuliner dalam industri pariwisata Labuan Bajo.
"Pariwisata dan oleh-oleh itu sepaket, jadi selain peserta diajarkan berwirausaha juga memberi pilihan menjadi pekerja sambil berwirausaha dan ini mengurai pengangguran juga," kata perempuan yang akrab disapa Ney Asmon.
Ney Asmon menambahkan pelatihan yang digelar pada 23-27 September 2024 itu memprioritaskan peserta yang memiliki kemampuan menjahit dan telah melalui tahap pendaftaran dan wawancara.
Para peserta, lanjut dia, diajarkan desain-desain sovenir dan handicraft terkini yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta materi pemasaran dan penentuan harga pokok produksi (HPP) produk sovenir dan handicraft.
"Sekaligus menaikkan nilai dari produk tenun kita dan menambah nilai keuntungan yang dapatkan oleh pegiat lokal," katanya.
"Kami sangat berharap pelatihan ini ditekuni dan dimanfaatkan dengan baik karena ini pintu masuk untuk menjadi wirausaha atau pekerja kreatif, instruktur yang kami hadirkan juga adalah pelaku bisnis yang mungkin kedepannya bisa menjadi mitra bisnis dari peserta," katanya.
Baca juga: Pemkab Mabar gelar pelatihan pengelolaan homestay bagi desa wisata