Pemkab Mabar beri pelatihan bahasa asing guna tangkap peluang usaha

id Pemkab Mabar,Manggarai Barat, NTT, bahasa asing, peluang usaha, pariwisata

Pemkab Mabar beri pelatihan bahasa asing guna tangkap peluang usaha

Foto bersama dalam pelatihan bahasa asing di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

Ada juga yang telah bekerja di instansi pemerintah, sektor pariwisata dan ada yang punya bisnis sendiri seperti jasa fotografi dan lainnya...
Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat (Mabar) memberikan pelatihan bahasa asing kepada 16 warga guna menangkap peluang usaha dalam sektor pariwisata dan sektor jasa lainnya di Labuan Bajo.
 
"Memang pelatihan ini dikhususkan bagi frontiliner, tapi karena bahasa asing yaitu bahasa Inggris ini bisa dibilang bukan lagi kompetensi khusus di daerah pariwisata, sehingga peserta dengan bekal pengetahuan bahasa asing yang ada dapat menangkap peluang usaha di Labuan Bajo," kata Kepala Disnakertranskopumkm Manggarai Barat Theresia P Asmon di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/10).
 
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat melakukan pelatihan bahasa asing tersebut atas dukungan anggaran yang berasal dari pemerintah pusat melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur untuk pengembangan sumber daya manusia di Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
 
"Kami laksanakan pelatihan di SMK Stella Maris Labuan Bajo dengan tenaga pelatih yang berkompeten dan kalau belajar bahasa bukan hanya menjadi tour guide, tapi kerja-kerja lainnya masih sangat dibutuhkan baik di layanan perhotelan dan jasa industri baik di toko maupun lainnya," katanya.
 
Ia menjelaskan sebanyak empat peserta pelatihan telah bekerja usai pelatihan pada akhir September 2024 lalu dan peserta lainnya tengah melakukan pemagangan industri dengan lama waktu sekitar lima bulan.
 
"Ada juga yang telah bekerja di instansi pemerintah, sektor pariwisata dan ada yang punya bisnis sendiri seperti jasa fotografi dan lainnya," katanya.
 
Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang telah mendukung penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi di Manggarai Barat serta berharap selanjutnya terdapat dukungan pemerintah pusat untuk pelatihan beberapa bahasa asing lainnya bagi warga di Labuan Bajo.
 
"Untuk ke depannya kami target bahasa Jepang dan bahasa Jerman, kami masih cari karena penempatan pekerja di luar negeri tinggi," katanya.
 
Sebelumnya, sejumlah balai latihan kerja (BLK) di Labuan Bajo telah meluluskan 644 orang selama tiga tahun terakhir yakni pada 2022-2024 guna mendukung perkembangan sektor pariwisata.

Baca juga: Pemkab Mabar salurkan 90 mesin pompa air bantu petani sawah

Baca juga: Disnakkeswan Mabar minta peternak tidak jual sapi bantuan
 
Sebanyak 644 orang itu terdiri dari 348 orang laki-laki dan 296 orang perempuan. Sebesar 84 persen atau 540 orang dari total lulusan BLK telah bekerja di berbagai sektor jasa di Labuan Bajo dan menjadi wirausahawan dengan membuka usaha secara mandiri.