Jakarta (ANTARA) -
Ramdan menuturkan perkembangan M2 pada September 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.
Tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,3 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 1,1 persen (yoy).
Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker's acceptances), dan tagihan repo.
Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.
Baca juga: IHSG diprediksi menguat di tengah "wait and see" RDG BI
Baca juga: BI pertimbangkan lima faktor turunkan suku bunga acuan
Baca juga: IHSG menguat di tengah 'wait and see' kebijakan BI
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI: Uang beredar tumbuh mencapai Rp9.044,9 triliun pada September 2024