Puskesmas Lewolaga tangani 11 persalinan pengungsi erupsi Lewotobi

id Puskesmas Lewolaga, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, ibu hamil, Flores Timur,penyintas erupsi lewotobi

Puskesmas Lewolaga tangani 11 persalinan pengungsi erupsi Lewotobi

Kepala Tata Usaha Puskesmas Lewolaga Petronela Marta (kanan) bersama seorang ibu penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang telah melakukan persalinan di Puskesmas Lewolaga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

...Semua persalinan berjalan normal, kata Kepala Tata Usaha Puskesmas Lewolaga Petronela Marta di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titihena, Jumat, (29/11)

Flores Timur (ANTARA) - Petugas kesehatan di Puskesmas Lewolaga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melayani sebanyak 11 ibu hamil untuk bersalin selama bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak awal November 2024.

"Semua persalinan berjalan normal," kata Kepala Tata Usaha Puskesmas Lewolaga Petronela Marta di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titihena, Jumat, (29/11).

Petronela menambahkan Puskesmas Lewolaga merupakan sentral rujukan bagi pasien penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, lebih khusus ibu hamil.

Para ibu hamil merupakan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang memilih menjadi pengungsi mandiri maupun mengungsi di posko pengungsian seperti di Posko Lewolaga, Posko Konga dan Posko Kobasoma.

"Dari 11 persalinan itu, sebanyak 9 persalinan dilakukan di Puskesmas Lewolaga dan dua persalinan dirujuk ke RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka.

"Selama 15 tahun ini tidak pernah ada kasus kematian ibu dan anak di puskesmas ini, tidak ada persalinan di rumah atau di polindes, kami komitmen menjalankan revolusi kesehatan ibu dan anak (KIA)," katanya.

Ia juga menjelaskan pendampingan terhadap ibu hamil yang menjadi penyintas dilakukan sejak bencana alam terjadi. Para petugas kesehatan juga bertugas di posko pengungsian sehingga memantau ibu hamil hingga proses persalinan dan masa nifas.

"Harapannya ibu yang telah bersalin mau ke mana saja lapor, agar masa nifas hingga 42 hari berjalan dengan baik, sehingga ibu dan bayi aman dan sehat," ujarnya.

Ia menambahkan sebanyak 14 perawat, 13 bidan, satu orang dokter, satu orang apoteker dan 1 orang asisten apoteker di Puskesmas Lewolaga selalu siap melakukan pelayanan optimal bagi warga maupun penyintas erupsi Gunung Lewotobi.

Dalam upaya jemput bola, lanjut dia, pihaknya juga berkolaborasi dengan tim relawan yang terdiri atas personel TNI-Polri serta lembaga swadaya masyarakat yang secara konsisten menyisir pemukiman terdampak dan penyintas erupsi yang mengalami sakit.

"Mereka keliling mencari pasien di kamp pengungsian dan yang mengungsi mandiri dan sudah dilakukan tiga minggu terakhir ini," ungkapnya.

Selain menangani pasien ibu hamil, kata dia, dalam tiga pekan terakhir Puskesmas Lewolaga juga menangani sebanyak 289 penyintas yang mengalami infeksi pernapasan akut (ISPA) serta masalah saluran pernapasan lainnya seperti batuk dan pilek.

Lebih lanjut, sejumlah penyintas juga didiagnosis menderita dermatitis akibat terpapar abu vulkanik dan lingkungan yang kurang bersih serta masalah pencernaan.

"Kami imbau jaga lingkungan, kalau batuk atau pilek pakai masker, jaga kebersihan lingkungan dari sampah, kalau buang air besar atau kecil harus di tempat yang disediakan serta menjaga imun tubuh," katanya.

Baca juga: Artikel Makna Pilkada 2024 dan harapan penyintas Lewotobi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur mencatat hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, total korban terdampak erupsi mencapai 12.962 jiwa, dan tersebar di enam pos lapangan. Rinciannya, sebanyak 7.363 jiwa menempati posko, dan 5.599 jiwa lainnya secara mandiri menempati rumah warga atau keluarga dan berstatus pengungsi mandiri.

Baca juga: Kasus ISPA terbanyak dikeluhkan penyintas Lewotobi
 

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puskesmas Lewolaga tangani 11 persalinan penyintas erupsi Lewotobi