Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur telah mengajukan lima lokasi yang tersebar di lima kecamatan guna pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di wilayah itu.
"Kami diminta usul tiga lokasi, lalu kami usul lima lokasi ke pemerintah pusat, semoga lima lokasi ini disetujui," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin.
Ia menambahkan kelima lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat tersebut memiliki luas lahan bervariasi dan telah memenuhi syarat yang ditentukan pemerintah pusat.
"Sudah juga dilakukan survei lokasi oleh kementerian terkait," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, Pemkab Manggarai Barat telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Manggarai Barat untuk proses sertifikasi lahan.
"Kami pastikan lima lokasi tanah itu clear, tapi pemerintah pusat perlu dokumen tanah ini clear yakni berupa sertifikat," ungkapnya.
Pemkab Manggarai Barat menyambut baik Sekolah Rakyat karena tidak hanya sebagai upaya pengentasan kemiskinan di daerah, tapi dinilai sebagai program yang memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu dapat tumbuh lebih sehat, aman, dan sejahtera.
"Ini program yang sangat penting, sehingga saat diminta kami segera kirim kesediaan kami berupa tanah, karena kami menganggap bahwa pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia itu prioritas," tegasnya.
Weng menjelaskan melalui Sekolah Rakyat maka sumber daya manusia di daerah itu diyakini akan semakin maju, sehingga menjadi salah satu modal utama dalam pengelolaan dan pengembangan berbagai potensi sumber daya alam yang ada.
Ia meyakini melalui Sekolah Rakyat maka sumber daya manusia di Manggarai Barat nantinya dapat berkompetisi di masa yang akan datang, serta dapat mengelola semua potensi sumber daya alam maupun sektor pariwisata yang tengah berkembang di Labuan Bajo.
"Kita punya sumber daya alam yang baik, tapi sumber daya manusia kita tidak perhatian tidak akan maju dan banyak pengalaman daerah atau negara-negara lain seperti Singapura yang tidak punya sumber daya alam tapi bisa maju karena sumber daya manusia," katanya.