Bencana hancurkan sejumlah fasilitas umum di Nagekeo

id Bencana

Bencana hancurkan sejumlah fasilitas umum di Nagekeo

Fasilitas jalan yang rusak akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/ist)

Bencana alam sepanjang Desember 2018 hingga Februari 2019 yang menimpa Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores, dilaporkan telah menghancurkan sejumlah fasilitas umum di daerah itu.
Kupang (ANTARA News NTT) - Bencana alam sepanjang Desember 2018 hingga Februari 2019 yang menimpa wilayah Kabupaten Nagekeo di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan telah menghancurkan sejumlah fasilitas umum di daerah itu.

Demikian laporan yang disampaikan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do kepada Antara di Kupang, Rabu (6/3).

Ia mengatakah fasilitas umum yang menjadi korban keserakahan bencana alam tersebut adalah gedung sekolah, jalan raya, jembatan dan perahu motor nelayan yang tenggelam.

"Dalam tragedi bencana alam tersebut, hanya dua orang warga Nagekeo yang dilaporkan tewas," kata Don Bisco.

Fasilitas umum lainnya yang ikut menjadi korban keserakahan bencana alam adalah rusaknya kali Tau Jawa dan bendungan Watu Bha di Desa Bidoa serta longsor yang menimpa badan jalan yang menghubungkan Kajulaki-Malabai.

Selain banjir menggenangi pemukiman warga, rumah jabatan bupati dan wakil bupati di Kelurahan Danga, dan RSUD Aeramo, SMP Aeramo dan jalan-jalan pemukiman.

Bupati Nagekeo juga melaporkan tentang kerusakan Kapela Wolomako di Desa Bela akibat diterjang angin kencang, sedang ruas jalan yang tergerus banjir sepanjang 24 kilometer.

Ruas jalan yang rusak itu adalah jalan yang menghubungkan Kotakeo-Pusu-Ua sepanjang sekitar tujuh kilometer akibat longsoran di wilayah Desa Selalejo dan Selalejo Timur di Kecamatan Mauponggo.

Ruas jalan Rega-Sawu sepanjang sekitar enam kilometer, ruas jalan Kotakeo-Wajo-Mbeku sepanjang sekitar enam kilometer, dan ruas jalan Kota keo-Ladolirma Timur-Mbeku sepanjang sekitar lima kilometer di Kecamatan Reo Tengah.

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi masih berpotensi mengancam NTT
Baca juga: Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap bencana