Labuan Bajo (ANTARA) - Bupati Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) Edistasius Endi mengajak segenap masyarakat untuk melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
"Kita harus memastikan nilai-nilai luhurnya tetap menjadi penuntun dalam bermasyarakat, termasuk di ruang digital,” katanya di Labuan Bajo, Senin.
Hal tersebut disampaikan bupati saat memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, di Labuan Bajo.
"Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945," kata bupati saat membacakan sambutan tertulis Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Yudian Wahyudi.
Ia juga menegaskan Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 tahun 2025 di Kabupaten Manggarai Barat menjadi momentum untuk memperkuat implementasi nilai-nilai Pancasila di tengah pesatnya perkembangan digital.
Ia juga menjelaskan Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga panduan hidup berbangsa yang harus tetap relevan di segala zaman, termasuk di era digital.
Ia menekankan kemajuan teknologi tanpa landasan ideologi yang kuat berpotensi menimbulkan disintegrasi sosial, penyebaran hoaks, dan degradasi moral.
"Oleh karena itu, BPIP melalui pemerintah daerah mendorong empat langkah konkret untuk membumikan Pancasila di era digitalisasi," ujarnya.
Ia menjelaskan terdapat empat langkah strategis penguatan Pancasila yakni pertama, pendidikan berbasis karakter Pancasila, integrasi nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, tidak hanya sebagai teori tetapi juga praktik sehari-hari, penguatan literasi digital yang beretika bagi pelajar untuk mencegah penyalahgunaan teknologi.
Langkah kedua, lanjut dia, birokrasi yang melayani dengan nilai keadilan, transformasi pelayanan publik berbasis teknologi yang transparan dan berpihak pada rakyat. Peningkatan kapasitas ASN dalam memahami Pancasila sebagai landasan etika kerja.
Langkah ketiga, ekonomi inklusif berkeadilan sosial, penguatan UMKM dan ekonomi kerakyatan melalui platform digital untuk mengurangi kesenjangan, pemanfaatan teknologi untuk pemerataan pembangunan sesuai semangat sila kelima Pancasila.
"Langkah keempat, ruang digital yang beradab dan bermartabat, kampanye anti-hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme di media sosial, Kolaborasi dengan komunitas digital untuk menyebarkan konten positif yang mempromosikan persatuan dan toleransi," katanya.
Edistasius Endi juga menegaskan bahwa penguatan Pancasila di era digital tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
“Peran aktif masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan generasi muda sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem digital yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” katanya.