Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mendorong pengolahan kopi dengan menghadirkan industri pengolahan kopi guna memanfaatkan produksi kopi yang cukup tinggi di wilayah provinsi kepulauan ini.
"Kita mempunyai banyak hasil kopi lokal, tetapi masih jarang sekali industri pengolahan kopi yang kita miliki di sini," katanya di Kupang, Senin (25/3), dalam acara penandatanganan kerja sama memperkuat peran Satgas pencegahan calon pekerja migran Indonesia (PMI) bersama PT Angkasa Pura 1 Kupang dan Pangkalan Udara El Tari Kupang.
Ia mengatakan, NTT memiliki potensi besar menghasilkan produk kopi lokal dengan citra rasa yang bersaing hingga ke tingkat internasional.
Ia mencontohkan, seperti hasil dari tiga kabupaten Pulau Flores di antaranya Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur yang bisa memproduksi sebanyak 7.000 ton biji kopi ke luar NTT.
"Tapi kita sendiri tidak ada tempat pengolahan kopi yang baik, yang betul-betul enak di NTT," katanya.
Ia mengatakan, bahkan di Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi NTT juga masih jarang ditemukan industri pengolahan kopi menjadi suguhan nikmat bagi pengunjung.
Kalau pun ada, lanjutnya, tempat usahanya masih kecil dengan daya tampung yang sangat terbatas sehingga tidak bisa dikunjungi orang dalam jumlah banyak.
"Karena ini merupakan peluang besar kita, kalau kita kelola secara baik maka bisa menyerap tenaga kerja kita, ekonomi kita jalan," kata Gubernur.
Baca juga: Pemprov NTT berupaya satukan merek kopi AFB-AFM
Baca juga: Dua merek kopi asal Flores perlu diunifikasi
Gubernur NTT dorong pengolahan kopi lokal
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mendorong pengolahan kopi dengan menghadirkan industri pengolahan kopi guna memanfaatkan produksi kopi yang cukup tinggi di wilayah provinsi kepulauan ini.