Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Utara (TTU) mengimbau warga Desa Inbate, yang merupakan wilayah konflik lahan, agar menahan diri untuk tidak melakukan penyerangan kepada warga Timor Leste sehingga tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.
“Saat ini situasi suda kondusif kembali, tetapi kami imbau agar warga bisa menahan diri,” kata Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo saat dihubungi dari Kupang, Senin.
Dia mengakui pada Senin (25/8) pagi tadi memang ada konflik antar warga TTU dengan warga Timor Leste saat hendak melarang warga Timor Leste beraktivitas di atas lahan yang disengketakan oleh Indonesia dan Timor Leste.
Akibat bentrok tersebut seorang warga TTU dari Desa Inbate ditembak oleh anggota polisi Timor Leste (UPF) saat mengawal aktivitas warga Timor Leste di lahan tersebut.
“Warga tersebut saat ini sudah dirawat dan kondisinya sudah membaik,” ujar dia.
Luka yang diderita oleh warga bernama Paulus Oki tersebut , menurut dia, hanya luka ringan karena tertembak oleh peluru karet dan bukan peluru tajam sehingga tidak menimbulkan luka serius.
Dia menjelaskan kronologi awal mengapa sehingga terjadi bentrok antar WNI dan WNA karena warga Indonesia komplain dengan ulah warga Timor Leste yang melakukan pengukuran di atas lahan yang masih bersengketa itu.
Sebelumnya secara adat, kedua belah pihak juga sudah sepakat bahwa tidak boleh ada pemasangan patok di atas lahan yang disengketakan tersebut. Namun tetap saja warga Timor Leste melanggarnya.
Lokasi Inbate yang sedang disengketakan itu, kata dia, sebenarnya sudah bertahun-tahun disengketakan. Sejumlah pejabat perbatasan dari pemerintah pusat juga, ujar dia, sudah berusaha menyelesaikan, namun sampai saat ini belum ada titik temu juga soal lahan tersebut.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat khawatir jika dibiarkan semakin lama maka, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Nah akhirnya kejadian hari ini, ada warga kita yang tertembak, padahal jauh sebelumnya itu pada awal Juli kita sudah bersurat untuk penanganan lahan sengketa itu, “ ujar dia.
Dia berharap agar masalah perbatasan ini bisa secepatnya diselesaikan sehingga tidak ada konflik lanjutan.

