Jokowi-Ma'ruf Amin tetap menang di MK, tetapi pengacaranya harus tangguh

id tkn prabowo

Jokowi-Ma'ruf Amin tetap menang di MK, tetapi pengacaranya harus tangguh

Dosen hukum tata negara dari Undana Kupang Dr Johanes Tuba Helan. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

"Saya pikir soal kemenangan tidak diragukan lagi, karena perbedaan perolehan suara cukup banyak, tetapi pengacara yang disiapkan harus yang tangguh dan berpengalaman," kata Johanes Tuba Helan.
Kupang (ANTARA) - Pengamat hukum tata negara dari Universitas Nusa Cendana Kupang Dr Johanes Tuba Helan menyatakan tidak meragukan lagi kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi nanti, karena perbedaan perolehan suara dalam Pilpres 2019 yang disengketakan sangat signifikan.

"Saya pikir soal kemenangan tidak diragukan lagi, karena perbedaan perolehan suara cukup banyak, tetapi pengacara yang disiapkan harus yang tangguh dan berpengalaman," kata Johanes Tuba Helan kepada Antara di Kupang, Senin (3/6).

Dia mengemukakan hal itu, ketika diminta pandangan seputar keraguan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) terhadap para pengacara yang akan membela Jokowi-Ma'ruf Amin di MK nanti.

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul menyoroti sejumlah nama yang masuk dalam tim hukum paslon nomor urut 01 dalam menangani sengketa pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Ruhut mengatakan, beberapa dari mereka pernah membela Prabowo dalam sengketa pilpres tahun 2014 di MK juga. "Sebagian dari mereka itu lawyer-lawyer Pak Prabowo tahun 2014. Jangan main-main lho, siapa yang bisa jamin mereka nanti enggak aneh-aneh," ujar Ruhut.

Menurut Johanes Tuba Helan, soal kemenangan pasangan calon nomor urut 01 memang sudah tidak diragukan lagi karena adanya perbedaan perolehan suara yang signifikan, tetapi dalam sebuah perkara harus mampu berargumentasi.

Selain mampu menangkis berbagai serangan dari pihak lawan dalam forum persidangan. Karena itu, perlu menyiapkan pengacara yang tangguh dan berpengalaman, agar tidak memalukan dalam persidangan, demikian Johanes Tuba Helan.

Baca juga: Jokowi tidak jadikan ASN sebagai mesin politik
Baca juga: Jokowi-Prabowo diharapkan segera bertemu