Sistem zonasi PPDB baurkan kualitas pelajar

id Ombudsman NTT

Sistem zonasi PPDB baurkan kualitas pelajar

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Darius Beda Daton, (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

"Sistem zonasi yang dibuat dalam PPDB ini tujuannya bagus untuk membaurkan kualitas pelajar, antara yang pelajar yang pintar dan belum pandai semua bercampur sehingga bisa saling belajar," kata Darius Beda Daton.
Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton mengatakan penerapan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) sekolah menengah atau SMP-SMA membuat kualitas pelajar secara intelektual berbaur dalam satu lingkungan.

"Sistem zonasi yang dibuat dalam PPDB ini tujuannya bagus untuk membaurkan kualitas pelajar, antara yang pelajar yang pintar dan belum pandai semua bercampur sehingga bisa saling belajar," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin (24/6).

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan penerapan sistem zonasi dalam PPDB SMP-SMA di daerah setempat yang masih menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

Menurut Darius, masih banyak orang tua yang menganggap atau mengkategorikan sekolah-sekolah tertentu sebagai favorit dan tidak favorit. "Karena itu kita terus sosialisasikan dan berharap bahwa dengan zonasi ini akan membantu pemerataan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah," katanya.

Darius menjelaskan, melalui sistem zonasi ini, kuota penerimaan siswa setiap sekolah telah ditetapkan di antaranya, 85 persen untuk siswa yang berada pada zona di sekitar sekolah dan 15 persen untuk siswa berprestasi yang bisa berasal dari luar zona.

Kuota penerimaan siswa berprestasi, lanjutnya, sudah ditambah dari sebelumnya hanya 5 persen. "Karena banyak yang protes akhirnya pemerintah pusat baru-baru ini memutuskan sudah menambah kuota menjadi 15 persen," katanya.

Ia menambahkan, dengan bercampurnya kualitas intelektual para siswa ini diharapkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah secara bertahap bisa merata.
"Sehingga ke depan tidak ada lagi anggapan sekolah favorit dan tidak karena siswa-siswa berprestasi menyebar di setiap sekolah," katanya.

Baca juga: Warga diminta cermati zonasi wilayah pendaftaran PPDB
Baca juga: Sekolah Wajib Terapkan Sistem Zonasi