14 penari muda dari Sabu Raijua ke arena Wonderful Indonesia di Norwegia
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengirim 14 penari muda dari Kabupaten Sabu Raijua ke ajang festival Wonderful Indonesia yang akan digelar di Oslo, Norwegia pada 29-30 Juni mendatang.
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengirim 14 penari muda dari Kabupaten Sabu Raijua ke ajang festival Wonderful Indonesia yang akan digelar di Oslo, Norwegia pada 29-30 Juni mendatang.
Belasan penari yang didampingi Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke diberangkatkan dari Kota Kupang dalam kegiatan pelepasan oleh pemerintah provinsi yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa di Rumah Jabatan Gubernur NTT. Selasa (25/6).
"Ini adalah peristiwa strategis terutama sebagai bagian dari upaya mendorong, mempromosikan NTT di tingkat dunia," kata Wayan Darmawa kepada wartawan dalam kesempatan itu.
Ia mengatakan, para penai muda itu telah dibimbing secara intensif dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dan menerima pembekalan dari Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
Di Oslo, lanjutnya, mereka akan menampilkan sebanyak empat tarian dalam kegiatan yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di antaranya Padoa, Ledo Hawu, Hab'ba Ko'o Rai, dan Pedogo Aru.
Baca juga: Objek wisata Kellaba Maja mulai ditata
Wayan mengatakan, pengiriman tim kesenian ini merupakan bagian dari upaya menggenjot promosi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan asing ke NTT dengan target mencapai 1,5 juta orang.
"Itu target rendahnya, target besarnya 3 juta wisatawan, dan tentu di dalamnya Sabu Raijua menjadi bagian penting dari sasaran kunjungan wisatawan," kata Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu.
Untuk itu, pihaknya berharap dengan persiapan yang memadai dan dukungan dari pemerintah daerah, para peserta bisa tampil secara maksimal. "Sehingga ini menjadi pionir untuk keterlibatan kita pada event-event besar selanjutnya," katanya.
Wayan menambahkan, pengiriman tim kesenian ke luar negeri ini merupakan event yang pertama diikuti NTT dan selanjutnya akan dilakukan dalam kegiatan-kegiatan lainnya. "Selanjutnya juga ada kegiatan Expo di New Zealand dan event-event lebih lanjut di luar negeri yang bisa kita ikuti," katanya.
Baca juga: Pengembangan Kellaba Maja tidak terkendala lahan
Baca juga: Kellaba Maja, juara I API 2018
Belasan penari yang didampingi Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke diberangkatkan dari Kota Kupang dalam kegiatan pelepasan oleh pemerintah provinsi yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa di Rumah Jabatan Gubernur NTT. Selasa (25/6).
"Ini adalah peristiwa strategis terutama sebagai bagian dari upaya mendorong, mempromosikan NTT di tingkat dunia," kata Wayan Darmawa kepada wartawan dalam kesempatan itu.
Ia mengatakan, para penai muda itu telah dibimbing secara intensif dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dan menerima pembekalan dari Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
Di Oslo, lanjutnya, mereka akan menampilkan sebanyak empat tarian dalam kegiatan yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di antaranya Padoa, Ledo Hawu, Hab'ba Ko'o Rai, dan Pedogo Aru.
Baca juga: Objek wisata Kellaba Maja mulai ditata
Wayan mengatakan, pengiriman tim kesenian ini merupakan bagian dari upaya menggenjot promosi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan asing ke NTT dengan target mencapai 1,5 juta orang.
"Itu target rendahnya, target besarnya 3 juta wisatawan, dan tentu di dalamnya Sabu Raijua menjadi bagian penting dari sasaran kunjungan wisatawan," kata Mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu.
Untuk itu, pihaknya berharap dengan persiapan yang memadai dan dukungan dari pemerintah daerah, para peserta bisa tampil secara maksimal. "Sehingga ini menjadi pionir untuk keterlibatan kita pada event-event besar selanjutnya," katanya.
Wayan menambahkan, pengiriman tim kesenian ke luar negeri ini merupakan event yang pertama diikuti NTT dan selanjutnya akan dilakukan dalam kegiatan-kegiatan lainnya. "Selanjutnya juga ada kegiatan Expo di New Zealand dan event-event lebih lanjut di luar negeri yang bisa kita ikuti," katanya.
Baca juga: Pengembangan Kellaba Maja tidak terkendala lahan
Baca juga: Kellaba Maja, juara I API 2018