Putusan MK tentukan langkah politik parpol pendukung selanjutnya

id sidang MK

Putusan MK tentukan langkah politik parpol pendukung selanjutnya

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) akan menentukan langkah politik partai pendukung pasangan calon selanjutnya.
Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, MSi mengatakan, apapun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) akan menentukan langkah politik partai pendukung pasangan calon selanjutnya.

"Hari ini MK akan membacakan putusan sidang gugatan 02. Kita belum tahu pasti apakah gugatan 02 diterima atau ditolak, namun apapun hasilnya akan menentukan langkah politik paslon 02 dan partai pendukungnya," kata Ahmad Atang kepada ANTARA di Kupang, Kamis (27/6)..

Menurut dia, jika gugatan paslon 02 diterima, maka secara otomatis akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024..

"Maka selama lima tahun ke depan paslon 02 dan partai koalisi akan mengelola negara ini dan paslon 01 dan partai koalisi akan menentukan langkah politik ke depan, apakah bergabung ke 02 atau berada di luar sebagai oposisi," katanya.

Sebaliknya, jika gugatan 02 ditolak maka secara otomatis paslon 01 akan keluar sebagai pemenang dan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Massa aksi pendukung Prabowo-Sandi terus bergerak menuju MK

Jika demikian halnya, maka paslon 02 dan partai koalisinya akan menentukan sikap politik ke depan.

Paslon 02 beserta partai koalisi dan tim hukum telah mengambil sikap untuk menerima apapun hasil keputusan MK, karena itu secara moral politik mereka sudah siap apapun hasilnya.

"Seandainya MK menolak gugatan 02, maka langkah politik paslon 02 dan partai koalisi menurut saya, paslon 02 akan menerima hasil gugatan dan memberikan kebebasan partai koalisi untuk mengambil sikap politik apakah bergabung dengan paslon 01 atau menjadi oposisi atau berada di luar kekuasaan," katanya menambahkan. 

Baca juga: Jika kalah, Prabowo tetap sebagai oposisi
Baca juga: Prabowo-Jokowi akan bertemu pascaputusan MK