BUMDes kelola usaha wisata penangkapan ikan paus

id Lamalera

BUMDes kelola usaha wisata penangkapan ikan paus

Tradisi menangkap ikan paus oleh para nelayan Lamalera di selatan Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok).

"Usaha pendukung wisata penangkapan ikan paus secara tradisional di Desa Lamalera, Kabupaten Lembata, akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat," kata Sinun Petrus Manuk.

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sinun Petrus Manuk, mengemukakan usaha pendukung wisata penangkapan ikan paus secara tradisional di Desa Lamalera, Kabupaten Lembata, akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

"Upaya koordinasi sudah kami lakukan bersama pemerintah Desa Lamalera A dan B untuk pembentukan BUMDes yang akan mengelola usaha pendukung pariwisata di desa yang terkenal memiliki destinasi utama wisata penangkapan ikan paus secara tradisional," katanya di Kupang, Sabtu (20/7).

Ia menjelaskan, wilayah Lamalera merupakan salah satu dari tujuh kawasan wisata (tourism estate) yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTT untuk dikembangkan mulai 2019.

Enam kawasan wisata lain adalah Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, Gunung Mutis di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Wolwal di Kabupaten Alor, Koanara di Kabupaten Ende, Pantai Liman di Kabupaten Kupang, dan Kampung Adat Praimadita di Kabupaten Sumba Timur

"Pengembangan kawasan wisata ini ditangani oleh Dinas Pariwisata, sedangkan geliat usaha ekonominya akan dilakukan pengelolaan berbasiskan masyarakat melalui BUMDes," katanya.

Perkampungan tradisional Lamalera di selatan Pulau Lembata, Kabuaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/dok)

Sinun Petrus menjelaskan, untuk pengembangan kawasan Lamalera akan diintervensi pemerintah provinsi seperti pembangunan "home stay" maupun pelatihan kepada masyarakat dalam melayani kunjungan wisatawan.

Sementara itu, katanya, di sisi sektor usaha pendukung seperti kuliner, souvenir, transportasi, dan lainnya yang terkait kebutuhan wisatawan akan dikelola melalui BUMDes setempat.

Ia berharap, BUMDes yang dibentuk nantinya dapat menjalankan roda bisnis wisata secara profesional sehingga bisa memberikan keuntungan untuk mendukung kemajuan pembangunan desa.

Sinun Petrus menambahkan, selanjutnya pihaknya juga akan memperkuat BUMDes setempat dari sisi managemen maupun sumber daya manusia pengelolanya.

"Tentu kami juga akan arahkan agar BUMDes dikelola dengan prinsip bisnis sehingga harus produktif dan mendatangkan keuntungan bagi kas desa sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembangunan lainnya," katanya.
 

Pledang - perahu pemburu ikan paus - Sang Mikael mengarungi Laut Sawu dari tepi pantai Lamalera, Pulau Lembata, NTT, Senin (4/5) untuk memburu ikan paus. Penduduk Lamalera yang terkenal dengan tradisi berburu ikan paus secara tradisional saat ini memasuki musim melaut yang dimulai awal Mei dan berakhir hingga akhir Oktober setiap tahunnya. (ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna/hp)