Sulamanda di Kabupaten Kupang mulai dipadati wisatawan

id wisata

Sulamanda di Kabupaten Kupang mulai dipadati wisatawan

Kepala Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Benyamin Kanuk (Kanan) ketika menerima sejumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata Sulamanda. (ANTARA FOTO/Benny Jahang)

Kunjungan wisatawan ke Sulamanda, sebuah objek wisata di Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, meningkat pesat menjadi 1.000 wisatawan dalam sepekan dari sebelumnya hanya 500 orang.
Kupang (ANTARA) - Kunjungan wisatawan ke Sulamanda, sebuah objek wisata di Desa Mata Air, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, meningkat pesat menjadi 1.000 wisatawan dalam sepekan dari sebelumnya hanya 500 orang.

"Kunjungan wisatawan ke lokasi wisata Sulamanda semakin meningkat. Setiap minggu lebih dari 1.000 wisatawan datang berwisata ke daerah ini," kata Kepala Desa Mata Air, Benyamin Kanuk ketika dihubungi ANTARA di Tarus, Rabu (7/8).

Lokasi wisata Sulamanda di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, sekitar 20 km arah timur Kota Kupang merupakan salah satu objek wisata hasil inovasi desa yang dibangun dengan menggunakan dana desa.

Benyamin Kanuk mengatakan, pembangunan fasilitas yang memadai di lokasi wisata Sulamanda menggunakan dana desa TA 2017 dan 2018 sebesar Rp200 juta.

Dana desa sebesar Rp200 juta itu dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas umum seperti MCK, Lopo serta lapak untuk tempat penjualan kuliner guna memberikan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung.

Ia mengatakan, kunjungan wisatawan yang terus meningkat berdampak pada penambahan penghasilan Bumdes Desa Mata Air. "Pendapatan yang diperoleh dari jasa parkir kendaraan dan karcis masuk mencapai Rp1 juta. Pendapatan ini dikelola langsung Bumdes," tegas Benyamin Kanuk.

Baca juga: Pengembangan kawasan wisata Pantai Liman ditargetkan selesai Oktober

Menurut dia, salah satu kendala dihadapi pemerintah Desa Mata Air dalam pengembangan wisata Sulamanda terbatasnya fasilitas penerangan listrik dan akses jalan raya menuju lokasi wisata karena jalan raya yang ada sempit dan hanya bisa dilintasi satu mobil karena melintasi persawahan milik warga Desa Mata Air.

"Kami sedang mengupayakan untuk melakukan pelebaran jalan karena arus kunjungan wisatawan sudah semakin padat. Kegiatan wisata rohani juga dilakukan ke daerah ini karena panorama alamnya yang indah," kata Benyamin Kanuk.

Sementara itu Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan, pemerintahannya sedang menggenjot pembangunan sektor pariwisata dalam meningkatkan pendapatan ekonomi warga.

Ia mengatakan, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas dilakukan pemerintah dalam lima tahun kepemimpinan Bupati Korinus Masneno- Wakil Bupati Jerri Manafe.

Baca juga: Pengembangan tujuh kawasan wisata dikerjakan masyarakat sendiri
Baca juga: Rp8,7 miliar untuk kembangkan tujuh kawasan wisata di NTT