Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta para investor tidak perlu mengkhawatirkan untuk berinvestasi di wilayahnya karena ketersediaan listrik dari waktu ke waktu semakin baik.
"Hingga hari ini rasio elektrifikasi di NTT telah mencapai 83 persen. Karena itu, para investor tidak perlu khawatir," kata Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Provinsi NTT Yusuf Lery Rupidara di Kupang, NTT, Rabu (20/11).
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan diskusi terfokus bersama stakeholder tingkat Provinsi NTT yang membahas kebutuhan listrik.
Lery mengatakan bahwa berbicara tentang energi dan listrik di Provinsi NTT, Biro Ekonomi dan Kerja Sama mengemban misi untuk mencukupi kebutuhan sumber daya termasuk listrik.
Baca juga: Artikel - Akankah semua rumah tangga di NTT dapat menikmati listrik?
Baca juga: Jumlah pelanggan listrik di NTT terus bertambah
"Bicara energi tidak hanya tentang rasio elektrifikasi, tapi juga tentang disparitasnya. Rasio kita sudah 83 persen jadi sekarang bagaimana kita semua mengejar 17 persen yang tersisa," tandasnya.
Urusan kelistrikan, sebut dia, sangat erat dengan peradaban, sebab ada empat hal yang membuat sebuah negara itu maju yakni energi, infrastruktur, teknologi dan institusi.
Ia pun berharap kegiatan diskusi ini mampu memecahkan berbagai persoalan kelistrikan di daerah NTT dan tidak banyak bergantung kepada pemerintah.
"Mari kita semua fokus untuk mencari solusi termasuk listrik bersumber dari terbarukan," demikian Yusuf Lery Rupidara.
Baca juga: PLN telah menyambung listrik terhadap 66.346 rumah tangga di NTT
Baca juga: 658 KK di NTT dapat sambungan listrik gratis dari pegawai PLN
Pasokan listrik di NTT aman untuk investasi
Kepala Biro Ekonomi dan Kerjasama Setda Provinsi NTT, Yusuf Lery Rupidara (kanan) berbicara saat membukan Focus Group Discussion (FGD) di Kupang, Rabu (20/11/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
"Hingga hari ini rasio elektrifikasi di NTT telah mencapai 83 persen. Karena itu, para investor tidak perlu khawatir," kata Yusuf Lery Rupidara.
