Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Lasarus Jehamat, menilai Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum fokus melaksanakan program kerja pembangunan setelah satu tahun kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakilnya Josef A Nae Soi.
"Belum terlihat ada perubahan yang signifikan terhadap pembangunan NTT dalam satu tahun kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur NTT. Rencana pinjaman dana dari China untuk pembangunan jalan provinsi juga masih sebatas narasi," kata Lasarus Jehamat kepada ANTARA di Kupang, Senin (2/12), terkait program kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat setelah satu tahun memimpin NTT.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polirik (FISIP) Undana Kupang itu mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT tidak fokus dalam melaksanakan program kerja yang telah direncanakan sehingga menyebabkan terjadi disorientasi pelaksanaan pembangunan di daerah ini.
Baca juga: Rakyat NTT belum rasakan program Viktory-Joss
Baca juga: NTT tidak bisa andalkan pertambangan
Selain itu, kata dia, pemerintah provinsi lebih banyak membuat narasi tanpa ada aksi sehingga berbagai program pembangunan yang telah direncanakan tidak terealisasikan secara baik.
"Rencana pinjaman dana Rp1 triliun dari pihak pemerintah China hanya sebatas narasi tanpa aksi sehingga pelaksanaan pembangunan daerah ini juga menjadi tidak optimal," tegasnya.
Menurut dia, mendapatkan bantuan pinjaman dana Rp1 trilun dari Negeri Tirai Bambu itu bukan sesuatu yang mudah karena harus mendapat persetujuan dari pemerintah pusat.
Ketidakjelasan realisasi bantuan dana dari China, diduga menjadi dorongan bagi pemerintah provinsi NTT mengajukan pinjaman dana Rp900 miliar kepada Bank NTT untuk membiayai pembangunan daerah ini.
Dia berharap dalam mendesain program pembangunan yang dilakukan pemerintah provinsi NTT pada 2020 mendatang lebih fokus pada implementasi program sehingga percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini lebih menggeliat.
Baca juga: China akan membiayai seluruh pembangunan infrastruktur di NTT
Baca juga: Ini calon menteri asal NTT
Kata pengamat, Gubernur NTT belum fokus laksanakan program kerja
Rencana pinjaman dana Rp1 triliun dari pihak pemerintah China hanya sebatas narasi tanpa aksi sehingga pelaksanaan pembangunan daerah ini juga menjadi tidak optimal