Desa Holder di Kabupaten Sikka dikepung banjir

id Banjir

Desa Holder di Kabupaten Sikka dikepung banjir

Pengendara melintas di tengah lautan banjir yang melanda salah satu desa di wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/1/2020). (FOTO ANTARA/HO-Citos)

Desa Holder di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (2/1) dikepung banjir bandang, mengakibatkan rumah penduduk, sekolah dan tempat ibadah terendam banjir.
Kupang (ANTARA) - Desa Holder di Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/1) dikepung banjir bandang, mengakibatkan rumah penduduk, sekolah dan tempat ibadah terendam banjir akibat hujan terus mengguyur kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir..

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo saat dihubungi Antara dari Kupang membenarkan adanya banjir bandang itu. dan mengatakan bahwa pihaknya sedang mengirimkan sejumlah staf dan BPBD Sikka untuk mengecek lokasi dan mendata rumah yang terendam banjir.

"Iya, staf dan personel BPBD sudah menuju ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pendataan akibat banjir tersebut," katanya.

Ia mengatakan bahwa banjir yang terjadi di daerah itu penyebabnya karena banyaknya aksi penambangan yang merusak lingkungan di puncak bukit yang tidak jauh dari desa tersebut.

Menurut dia sudah beberapa kali pemerintah daerah setempat memberikan peringatan bahkan sudah mengeluarkan surat larangan tetapi masih ada saja ada yang melakukan penambangan liar di lereng bukit.

Akibat penambangan liar itu, banyak pohon yang ditebang dan banyak galian tanah yang mengakibat kan aliran airnya mengarah ke pemukiman warga di daerah itu.
 
Pembersihan saluran pembuangan air yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi genangan air (ANTARA FOTO/HO-Istimewa)
Bupati juga mengaku sudah mengirimkan personel dari Dinas Pekerjaan Umum kabupaten setempat untuk mendata kerusakan jalan yang diakibatkan oleh banjir bandang tersebut.

'Saya juga minta dinas lingkungan hidup ke lokasi mengecek aksi penambangan liar di lereng bukit itu," tambah dia.

Terkait data berapa rumah warga yang terndam banjir, bupati mengaku belum mendapatkan data pastinya. Namun untuk saat ini. hal yang dilakukan adalah melakukan penanganan secepatnya agar jika hujan datang lagi tidak mengakibatkan banjir bandang lagi.

Ia menambahkan banjir tersebut juga menghancurkan pagar pembatas di Puskesmas Waigete. "Kita bersyukur sampai saat ini tak ada korban jiwa dalam banjir bandang tersebut," katanya.

Namun, warga setempat diimbau tetap berhati-hati jika hujan kembali mengguyur daerah itu, demikian Fransiskus Roberto Diogo.