Kupang, NTT (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mempercepat pemulihan sistem kelistrikan Pulau Timor setelah dalam beberapa hari terakhir terjadi pemadaman bergilir.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur F Eko Sulistyono, kepada wartawan di Kupang, Rabu, mengatakan kini 264 ribu pelanggan di Kupang sudah menikmati kembali listrik secara normal.
"Hingga saat ini, seluruh sistem kelistrikan di Kupang telah berhasil pulih sepenuhnya," kata Eko.
Walaupun demikian, Eko menambahkan personel dari PLN tetap bersiaga untuk memastikan pasokan listrik tetap andal, khususnya pada sektor vital seperti rumah sakit, fasilitas pemerintahan, pusat komunikasi, hingga pusat-pusat pelayanan publik,
Dia menjelaskan keberhasilan ini menunjukkan komitmen dan kerja keras seluruh tim PLN yang bekerja siang dan malam tanpa henti.
"Meski semula diperkirakan perbaikan selesai pada 7 November 2025, pemulihan dapat diselesaikan lebih cepat dari target," tegasnya.
Eko menjelaskan manajemen beban yang terjadi beberapa hari terakhir disebabkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor Unit 1 dan PLTU Timor Unit 2 mengalami gangguan.
Menanggapi kondisi tersebut, tim PLN langsung melakukan langkah perbaikan cepat melalui koordinasi intensif, dan pengerahan sumber daya secara optimal.
Eko juga menjelaskan bahwa sebanyak 215 personel PLN di Kupang dikerahkan untuk merespons gangguan tersebut dan bekerja siang malam selama 24 jam guna mempercepat penormalan pasokan listrik.
Eko juga menambahkan bahwa PLN terus melakukan evaluasi menyeluruh guna memperkuat keandalan sistem kelistrikan, sehingga masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang andal sebagaimana biasanya.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang sempat dirasakan pelanggan, sekaligus apresiasi atas kesabaran dan pengertian seluruh masyarakat Pulau Timor selama proses pemulihan berlangsung," sebutnya.
Sistem kelistrikan Pulau Timor saat ini didukung oleh sejumlah pembangkit dengan daya mampu sebesar 200 megawatt (MW), sementara beban puncak mencapai 131 MW.
"Dengan demikian, terdapat cadangan daya sebesar 69 MW yang memastikan pasokan listrik dalam kondisi aman dan stabil," ujar dia.

