Imigrasi Kupang koordinasi dengan Kedubes China

id China

Imigrasi Kupang koordinasi dengan Kedubes China

Anggota TNI AL dan polisi mengawal enam warga negara China yang terdampar di perairan Rote Ndao setibanya di Lantamal VII Kupang, NTT, Kamis (30/1/2020). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

"Saat ini mereka sudah di Kupang, sedang untuk proses pemulangan ke negara asal tentu kita akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kedutaan Besar China," kata Narsepta Hendi ..
Kupang (ANTARA) - Imigrasi Kupang akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar China di Jakarta untuk segera memulangkan (deportase) enam warga negara China yang terdampar di Perairan Rote Ndao pada Selasa (28/1).

"Saat ini mereka sudah di Kupang, sedang untuk proses pemulangan ke negara asal tentu kita akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kedutaan Besar China," kata Kepala Seksi Inteligen dan Penindakan Hukum Kantor Imigrasi Kupang Narsepta Hendi kepada wartawan di Kupang, Kamis (30/1) saat menjemput enam WNA China di dermaga Lantamal VII Kupang.

Keenam WN China itu dilaporkan terdampar di perairan Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (28/1), setelah dihadang oleh otoritas keamanan laut dan pantai Australia saat hendak melangkah ke negeri Kanguru.

Keenam pria itu bernama Fan Shenghong, Cui Henggo, Hang Yongsheng, Wang Sisen, Han Baolin, dan Chu Kaishan. Keenam pria berkewarganegaraan China itu semuanya berasal dari kota Jiangsu.
Enam warga negara China yang terdampar di perairan Rote Ndao diarahkan menuju kendaraan setibanya di Lantamal VII Kupang, NTT, Kamis (30/1/2020). Keenam warga negara China itu ditemukan terdampar di Rote Ndao setelah berusaha berlayar ke Australia namun dicegat oleh "coast guard" Australia dan disuruh kembali ke Indonesia. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww.)
Setelah diamankan oleh polisi dan anggota TNI AL di Rote, mereka langsung diperiksa suhu tubuhnya untuk memastikan bahwa mereka bebas dari virus mematikan corona yang saat ini membuat warga China sulit keluar dari negari Tirai Bambu itu.

Hendi menambahkan, usai penjemputan itu, ke enam WNI China itu ditempatkan di sebuah ruang khusus di Kantor Imigrasi Kupang untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Untuk proses deportasi kembali ke China, kata dia, waktunya tidak tentu. "Jika semua dokumen lengkap dan proses pemeriksaan sudah beres serta ada konfirmasi balik dari kedutaan maka keenam WNA itu akan langsubf dideportasi," ujarnya.

Terkait apakah keenam WNI China itu imigran gelap Hendi mengatakan bukan imigran gelap, karena mereka mempunyai pasport dan data-data lengkap. Bahkan kedatangan mereka ke NTT justru melewati Bali.

Ia juga menyampaikan puas karena dari hasil pemeriksaan kesehatan oleh KKP Kupang keenam WNA itu kembali dinyatakan negatif virus corona sehingga bisa langsung dibawa ke kantor Imigrasi Kupang.
Petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang sedang memeriksa enam WN China yang terdampar di perairan Rote Ndao setibanya di Lantamal VII Kupang, NTT, Kamis (30/1/2020). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui enam warga negara China itu terjangkit virus Corona atau tidak sebelum diantar ke kantor Imigrasi Kupang. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama).