Serangan DBD di Sikka terus meluas

id serangan dbd

Serangan DBD di Sikka terus meluas

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (kiri) melihat secara langsung kondisi pasien DBD yang menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. (ANTARA/HO-Humas Setda Kabupaten Sikka.)

Kasus serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan terus meluas dengan jumlah penderita saat ini sudah mencapai 658 orang dari sebelumnya hanya 567 penderita.
Kupang (ANTARA) - Kasus serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan terus meluas dengan jumlah penderita saat ini sudah mencapai 658 orang dari sebelumnya hanya 567 penderita.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sikka Awales Syukur ketika dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (19/2) membenarkan adanya peningkatan kasus DBD tersebut, sehingga menyebabkan lima orang di antaranya meninggal dunia.

"Ada lima orang penderita DBD di Sikka yang meninggal dunia akibat serangan DBD tersebut, Pada umumnya penderita DBD merupakan anak-anak," katanya.

Baca juga: Empat warga Sikka meninggal, status KLB DBD diperpanjang
Baca juga: Tiga kabupaten di NTT KLB demam berdarah


Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Sikka terus berupaya mengatasi meluasnya serangan DBD dengan menetapkan hari Jumat sebagai hari libur guna memberi ruang kepada seluruh warga Sikka untuk kerja bakti memberantas sarang nyamuk.

"Setiap hari Jumat dinyatakan sebagai hari libur. Para pegawai, anak sekolah dan masyarakat secara bersama-sama melakukan kegiatan kerja bakti dengan target memberantas sarang nyamuk penyebat DBD," ujarnya.

Serangan DBD di Kabupaten Sikka tidak hanya di Kota Maumere, tetapi telah menyebar ke 19 dari 21 kecamatan yang ada di wilayah utara Pulau Flores itu.

Baca juga: Sudah 903 kasus DBD terjadi di NTT
Baca juga: Sebanyak 12 warga NTT meninggal dunia akibat DBD