Retribusi hotel dan restoran di Labuan Bajo dibebaskan karena fenomena virus corona

id Hotel di Labuan Bajo,pembebasan retribusi

Retribusi hotel dan restoran di Labuan Bajo dibebaskan karena fenomena virus corona

Ilustrasi - Salah satu hotel berbintang di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-PHRI Manggarai Barat

pembebasan retribusi ini sangat meringankan beban pelaku usaha karena kondisi pariwisata di Labuan Bajo saat ini sedang lesu
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, mengambil kebijakan membebaskan retribusi untuk semua hotel dan restoran di Labuan Bajo, yang terdampak virus corona (COVID-19).

"Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memberikan kemudahan yakni retribusi usaha perhotelan dan restoran dibebaskan selama wabah COVID-19 masih berlangsung," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Manggarai Barat Silvester Wangge ketika dihubungi dari Kupang, Kamis (26/3).

Artinya, menurut dia, kewajiban pembayaran retribusi usaha hotel dan restoran ditiadakan sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah terhadap dunia usaha pariwisata yang terdampak COVID-19.

Ia mengatakan pembebasan retribusi ini sangat meringankan beban pelaku usaha karena kondisi pariwisata di Labuan Bajo dengan wisata unggulan Taman Nasional Komodo, saat ini sedang lesu.

"Selain lesu karena masa low session juga diperparah adanya wabah COVID-19 yang membuat semua paket wisata ke Labuan Bajo dibatalkan," katanya.

Baca juga: Manggarai Barat tutup semua destinasi wisata cegah COVID-19

Silvester menjelaskan, saat ini tingkat hunian kamar hotel di Labuan Bajo yang berjumlah 102 unit baik kecil maupun bintang lima, sangat sepi.

Selain itu, usaha kuliner di restoran maupun Kampung Ujung juga sudah tidak ada lagi karena mengikuti imbauan pemerintah untuk meniadakan aktivitas yang melibatkan banyak orang.

"Dalam kondisi seperti ini maka pembebasan retribusi ini memang sangat membantu agar usaha pariwisata tetap bertahan selama masa sulit seperti ini," katanya.

Dengan demikian, tambah Silvester, diharapkan tidak ada dampak lanjutan yang tidak diinginkan seperti pemecatan karyawan.

Baca juga: Paket wisata dibatalkan, Ratusan pramuwisata di Labuan Bajo menganggur