BMKG : waspadai masa peralihan musim

id bmkg, musim,musim di ntt,ntt,kupang

BMKG : waspadai masa peralihan musim

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang menyebabkan terjadinya angin kencang, hujan lebat sampai sedang tiba-tiba dan panas terik
Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai bencana yang dapat terjadi pada masa peralihan musim di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, yang menyebabkan terjadinya angin kencang, hujan lebat sampai sedang tiba-tiba dan panas terik," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari, Agung Sudiono Abadi, di Kupang, Sabtu, (2/5) terkait hujan disertai angin kencang yang terjadi di wilayah NTT dalam beberapa hari terakhir ini.

Wilayah NTT, katanya, sudah memasuki masa peralihan musim. Di masa peralihan ini, sangat potensial terjadinya hujan deras disertai angin kencang.

Baca juga: NTT memasuki musim pancaroba
Baca juga: Tiga zom di NTT terlambat hujan empat dasarian


Dia menjelaskan, berdasarkan analisis curah hujan di Nusa Tenggara Timur, terdapat 10 zona musim atau 70 persen zona musim (ZOM) yang telah memasuki musim kemarau.

ZOM yang telah memasuki musim kemarau itu di antaranya ZOM 247 meliputi Sikka bagian Selatan, Flores Timur bagian Barat Daya, ZOM 248 meliputi wilayah Sikka bagian Utara, Flores Timur bagian Barat Laut, ZOM 250 meliputi wilayah Adonara, Solor dan Lembata.

Selain itu ZOM 243 yang meliputi wilayah Manggarai bagian Tenggara, Manggarai bagian Selatan, Manggarai Timur bagian Selatan, Ngada bagian Selatan dan Tenggara dan Nagekeo bagian Selatan serta ZOM 245 dan 246 meliputi wilayah Nagekeo bagian Utara, Ende bagian Utara, Sikka bagian Barat dan Ende bagian Selatan.

Sementara berdasarkan monitoring hari tanpa hujan (HTH), wilayah NTT pada umumnya mengalami HTH kategori menengah (11-20) hari, kata Agung Sudiono Abadi menjelaskan.