Dewan Minta Operasi Pasar Hingga Pelosok

id OPS

Dewan Minta Operasi Pasar Hingga Pelosok

Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno

"NTT adalah daerah kepulauan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri ketika menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok secara cepat ke pelosok daerah," kata Anwar Pua Geno.

Kupang (Antara NTT) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta pemerintah melakukan operasi pasar hingga pelosok daerah kepulauan itu guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok selama bulan puasa 2017.

"NTT adalah daerah kepulauan. Hal ini merupakan tantangan tersendiri ketika menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok secara cepat ke pelosok daerah," kata Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno di Kupang, Senin.

Politikus Partai Golkar itu meminta peran para penjual atau pedagang setempat ikut menjaga kestabilan harga dengan tidak melakukan penimbunan barang kebutuhan masyarakat setempat.

Sebelumnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre NTT mulai melakukan Gerakan Stabilisasi Pangan (GSP) untuk menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri 1438 Hijriah.

Kepala Bidang Komersial dan Pengembangan Bisnis Bulog Divre NTT Zuhri Hanafi mengatakan bahwa GSP di lokasi strategis pasar pangan rakyat, seperti lingkungan gudang Bulog, rumah-rumah ibadah, sekolah yang bekerja sama dengan PGRI, pesantren anggota YP31, kantor atau wilayah kelurahan, dan RT/RW.

Selain itu, pasar murah di 10 rumah pangan kita (RPK), pasar tradisional yang bekerja sama dengan pengelola pasar, dan pasar murah keliling.

"Kami juga optimalkan penyaluran barang kebutuhan melalui delapan subdivre, dua kansilog di NTT, dan 602 sahabat rumah pangan kita," katanya.

GPS itu diyakininya bisa menjaga kestabilan harga ketika penyaluran bahan-bahan kebutuhan mulai merata ke seluruh NTT.

Hanafi menyebutkan sejumlah harga kebutuhan pokok yang penyalurannya oleh melalui Bulog, antara lain, beras Rp9.000,00 per kilogram dan gula pasir Rp12.500,00/kg.

Selain itu, komoiditas bawang merah dan putih sedang dalam proses didatangkan dari Surabaya, masing-masing akan dijual Rp25 ribu/kg untuk bawang merah dan bawang putih Rp38 ribu/kg yang akan ditambah dengan pasokan bawang merah dari petani lokal sebanyak 1,5 ton.

Sementara untuk minyak goreng, pihaknya telah melayangkan permintaan pasokan yang bekerja sama dengan distributor yang ada di Kota Kupang.

"Upaya menjaga stabilitas harga ini, kami lakukan terus selama Ramadan 1438 Hijriah hingga Idulfitri, bahkan nanti terus sampai akhir tahun," katanya.