SPSI NTT: pemerintah diharapkan segera salurkan bantuan bagi tenaga kerja

id spsi ntt,stanis tefa,ntt,kupang,corona

SPSI NTT: pemerintah diharapkan segera salurkan bantuan bagi tenaga kerja

Ketua SPSI NTT, Stanis Tefa. (ANTARA/HO-istimewa)

Pandemi COVID-19 telah berdampak luas pada semua sektor pekerjaan, sehingga tidak sedikit pekerja mengalami pengurangan waktu kerja, dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Mereka sangat membutuhkan bantuan untuk menyambung hidup
Kupang (ANTARA) - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Stanis Tefa mendesak pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan sosial bagi tenaga kerja yang terkena dampak pandemi COVID-19. 

"Pandemi COVID-19 telah berdampak luas pada semua sektor pekerjaan, sehingga tidak sedikit pekerja mengalami pengurangan waktu kerja, dirumahkan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). Mereka sangat membutuhkan bantuan untuk menyambung hidup," kata Stanis Tefa di Kupang, Selasa (5/5).

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak pandemi COVID-19 terhadap ribuan tenaga kerja di provinsi berbasis kepulauan itu.

Baca juga: K-SPSI NTT Dukung Dihidupkan Badan Produktifitas Nasional
Baca juga: Ribuan orang di NTT telah mendaftar program kartu prakerja


"Saya minta pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk segera mengintervensi bantuan kepada tenaga kerja yang terdampak COVID-19," katanya.

Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 6.000 pekerja di provinsi berbasis kepulauan itu yang sangat membutuhkan bantuan karena di PHK maupun dirumahkan oleh perusahaan.

"Mereka semua menjalankan protokol kesehatan dengan tidak keluar rumah. Kalau di rumah, maka mereka butuh makan untuk mempertahankan hidup sehari-hari," katanya.

Dia juga meminta wartawan untuk melihat sendiri kondisi di Kota Kupang, dimana tidak ada hotel yang beroperasi karena tidak ada tamu.

Kondisi serupa terjadi pada hampir semua sektor usaha di daerah ini.

"Ini di Kota Kupang. Belum di kabupaten yang ada di NTT. Kalau hotel tidak beroperasi, maka karyawannya dirumahkan, dikurangi jam kerja bahkan di-PHK. Bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga," katanya.

Karena itu, pemerintah diharapkan segera melakukan intervensi dengan menyalurkan bantuan kepada seluruh pekerja, termasuk masyarakat yang terkena dampak pandemi COVID-19, katanya.