Kupang (Antara NTT) - Bupati Ngada di Pulau Flores Marianus Sae diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Amanat Nasional (PAN) di daerah tersebut tanpa alasan jelas.
"Saya tidak tahu alasan apa saya diberhentikan dari pimpinan PAN di Ngada. Saya juga tidak mau cari tahu alasan apa saya diberhentikan," kata Marianus Sae (55), saat dihubungi Antara dari Kupang, Rabu.
Bupati Marianus diberhentikan dari jabatan Ketua PAN Ngada dalam sebuah rapat DPW PAN NTT bersama sejumlah pengurus DPC Kabupaten Ngada, pada Selasa (30/5/17) malam.
Setelah pemberhentian Marianus, forum rapat lalu menunjuk kader PAN Ngada Agus Lobo sebagai karateker Ketua PAN Kabupaten Ngada.
Meskipun terkesan sepihak, Bupati Ngada dua periode itu menyatakan tidak akan mengambil langkah hukum sebagai bagian dari upaya pembelaan diri sekaligus klarifikasi atas keputusan rapat tersebut.
"Saya tahu diri, saya ini bukan siapa-siapa. Saya ini hanya orang kecil di PAN. Saya iklas menerima keputusan pemberhentian itu," kata Marianus.
Bupati yang juga telah mendulang sukses menghantarkan partai berlambang matahari menjadi pemenang dalam pemilu legislatif 2014 silam daerah itu dan menjadikan kadernya memimpin lembaga DPRD setempat itu mengaku tidak akan berpindah partai.
Dia mengaku masih akan terus fokus melaksanakan tugasnya melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah berhawa dingin itu sampai masa jabatannya berakhir pada 2020 mendatang.
"Sementara ini saya istirahat dulu di partai. Saya masih harus fokus mengurus rakyat di Kabupaten Ngada," katanya.
Marianus adalah salah satu kader PAN yang memiliki kharisma dalam menjaring simpati masyarakat pemilih. Hal itu terbukti dari perjalanan pemerintahannya sebagai bupati selama dua periode dari PAN. Namun demikian ada hal lain yang oleh pimpinan di level provinsi, Marianus dianggap bukan kader yang patut dipertahankan.
Beredar kabar pemberhentian Marianus karena tidak pada kubu dukungan Ketua Umum Zulkifli Hasan. Marianus dalam Kongres PAN ke-IV di Nusa Dua Bali Februari 2015 silam memilih setia kepada Hatta Rajasa. Bersama bekas Ketua DPW PAN NTT sebelumnya Eurico Guteres, Marianus tidak memilih Zulkifli Hasan yang kemudian menang enam suara di skor 286 melawan 292.
Buntut hasil itu, DPW NTT lalu mengganti Eurico Guteres dengan Awang Notoprawiro sebagai pimpinan PAN NTT.
Ironisnya, pemberhentian Marianus tanpa alasan yang jelas. Beredar rumor bahwa Marianus diberhentikan karena berhaluan politik beda dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketua DPW PAN NTT Awang Notoprawiro.
Beda dukungan inilah yang kemudian berbuntut diulur-ulurnya Musyawarah Daerah (Musda) dengan agenda pemilihan Ketua PAN Ngada dan berujung dicopotnya Marianus dari Ketua PAN pada Selasa (30/5) malam.