Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur drg. Dominikus Minggu Mere mengatakan semua alat pelindung diri (APD) penanganan COVID-19 untuk tenaga medis di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Flores ludes terbakar pada Sabtu, (9/5) dini hari.
"Berdasarkan laporan dari Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do yang disampaikan kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bahwa dalam peristiwa terbakarnya RSUD Aeramo menyebabkan seluruh APD untuk penanganan COVID-19 maupun obat-obatan penanganan darurat semuanya ludes terbakar," kata dia kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (9/5).
Baca juga: Pengiriman APD ke Sumba dan Flores gunakan pesawat carter
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di NTT bertambah satu jadi 13 orang
Ia mengatakan hal itu terkait dengan peristiwa terbakarnya Ruang Farmasi RSUD Aeramo milik Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Flores pada Sabtu, pukul 02.30 Wita.
Pemerintah Provinsi NTT, kata Dominikus yang didampingi Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu, segera mengirim bantuan obat-obatan maupun APD bagi tenaga medis untuk penanganan pasien COVID-19 di tempat itu.
"Agar pelayanan medis tetap berjalan dengan maksimal di RSUD Aeramo maka Pemerintah NTT segera mengirim obat-obatan untuk penanganan darurat serta un APD bagi tenaga medis untuk penanganan COVID-19 di Nagekeo," kata dia.
Dia mengatakan berbagai bantuan itu akan didistribusikan ke Nagekeo pada Minggu (10/5) melalui Bandara Udara H. Hasan Aroeboesman Ende.
Baca juga: Legislator: perlu ada laboratorium pemeriksaan swab di Flores dan Sumba
Ia mengatakan sarana farmasi merupakan tulang pungung dalam pelayanan kesehatan di RSUD Aeramo, sehingga Pemerintah Provinsi NTT segera mengirim bantuan sarana obat-obatan maupun APD untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Nagekeo.