TTU siapkan tiga lokasi karantina terpusat untuk pekerja migran

id NTT,Kabupaten TTU,Lokasi karantina terpusat,Pekerja migran,Karantina pekerja migran

TTU siapkan tiga lokasi karantina terpusat untuk pekerja migran

Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandes (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kami sudah menyiapkan tempat yang layak untuk karantina terpusat bagi pekerja migran...

Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyiapkan sedikitnya tiga lokasi yang akan digunakan untuk karantina terpusat bagi para pekerja migran yang akan dipulangkan ke daerah setempat.

“Kami sudah menyiapkan tempat yang layak untuk karantina terpusat bagi pekerja migran, ada tiga lokasi yaitu Rumah susun, Balai Latihan Kerja dan Dinas Sosial,” kata Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Sau Fernandes, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (30/5).

Ia mengatakan, pada prinsipnya pemerintahannya siap menerima para pekerja migran asal Timor Tengah Utara yang akan dipulangkan pada Juni 2020 mendatang, meskipun, kata dia, belum diketahui secara pasti berapa jumlah yang dipulangkan.

Bupati Raymundus menjelaskan, sejak awal Mei pemerintahannya telah mengeluarkan kebijakan untuk wajib karantina terpusat dalam mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19 bagi setiap pelaku perjalanan yang datang dari daerah yang terpapar COVID-19.

Untuk menjawab kepulangan para pekerja migran, lanjut dia, maka sejumlah lokasi telah disiapkan untuk karantina terpusat yakni rumah susun dengan kapasitas 42 kamar, Balai Latihan Kerja 24 kamar dan fasilitas dinas sosial 8 kamar.

Menurut dia, apabila jumlah pekerja migran yang datang melebihi kapasitas tempat yang disiapkan maka pemerintahnya juga mengantisipasinya dengan memanfaatkan penginapan yang ada.

“Kami sudah memberitahu pihak losmen-losmen di sekitar Kota Kefamenanu (ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara) agar dimanfaatkan untuk karantina terpusat,” katanya.

Bupati Raymundus menambahkan, selain lokasi karantina, pemerintahannya juga menyiapkan alat rapid test untuk memeriksa para pekerja migran dalam rangka deteksi dini COVID-19.

Saat ini, lanjut dia, persediaan rapid test yang dimiliki pemerintah daerah setempat sekitar 800 buah dan sedang dalam proses penambahan.

“Kami siapkan paling tidak ada 2.000 alat rapid test sehingga semua yang datang dilakukan pemeriksaan sebelum karantina terpusat,” katanya.

Baca juga: Timor Tengah Utara tutup perbatasan dengan Oecusse