Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Wayan Darmawa mengatakan kunjungan wisatawan ke provinsi setempat hingga saat ini masih di bawah 30 ribu orang akibat pandemi COVID-19.
“Pandemi COVID-19 ini memang berdampak cukup besar terhadap arus kunjungan wisatawan ke NTT. Sampai dengan Mei 2020 kunjungan wisatawan masih di bawah 30 ribu orang,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu (20/6).
Menurut dia, sebenarnya NTT memiliki prospek kunjungan wisatawan yang luar biasa pada 2020 ini dengan sejumlah indikator di antaranya tren kunjungan wisatawan yang sebelumnya pada 2019 mencapai sekitar lebih dari 1,4 juta orang.
Kunjungan wisatawan pada 2019 ini, kata dia, mengalami tren peningkatan sebesar 15 persen pada 2018.
Ia mengatakan saat ini NTT memiliki 1.378 destinasi wisata dan merupakan provinsi dengan destinasi wisata unggulan terbanyak di Indonesia.
Baca juga: 1.378 destinasi wisata di NTT sudah teridentifikasi
Selain, lanjut dia, berdasarkan hasil survei majalah internasional Lonely Planet, NTT menjadi pilihan utama wisata dunia pada 2020.
“Ini fakta-fakta yang menunjukkan bahwa sebenarnya prospek kunjungan wisatawan di NTT pada 2020 ini sangat baik, namun karena adanya pandemi COVID-19 ini kunjungan wisatawan masih sangat kecil,” katanya.
“Ini yang membuat pariwisata kita di NTT juga kehilangan banyak efek berantai, terutama di sektor strategis seperti pertanian dan jasa,” katanya lagi.
Wayan Darmawa menambahkan saat ini NTT sudah kembali membuka diri untuk kunjungan wisatawan sejak diberlakukannya normal baru pada 15 Juni 2020 sehingga diharapkan arus kunjungan wisatawan kembali meningkat.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak baik asosiasi maupun pengelola destinasi untuk melakukan berbagai persiapan dan upaya-upaya agar pariwisata di NTT bisa bergairah kembali,” katanya.
Baca juga: NTT sudah siapkan tujuh destinasi baru untuk wisatawan
Baca juga: Semua destinasi wisata NTT dilengkapi fasilitas pencegahan COVID-19 sambut normal baru