DKP identifikasi ratusan pembudidaya rumput laut di Flores Timur

id NTT, DKP NTT, rumput laut, Flores Timur

DKP identifikasi ratusan pembudidaya rumput laut di Flores Timur

Sejumlah warga Desa Waiwuring, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, NTT, saat sedang mengurus hasil panen rumput laut pada Rabu (8/7/2020). (ANTARA/HO-Andi Amuntoda)

Selanjutnya ratusan pembudidaya yang teridektifikasi ini akan diverifikasi DKP NTT
Kupang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengidentifikasi ratusan warga pembudidaya rumput laut di Kabupaten Flores Timur yang akan mendapat bantuan fasilitas budidaya dari pemerintah Provinsi NTT.

"Identifikasi yang kami lakukan hari ini untuk memastikan apakah masyarakat nelayan memiliki sarana budidaya rumput laut seperti sampan dan meja penjemur," kata Kepala Cabang DKP NTT Wilayah Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Andi Amuntoda, ketika menghubungi Antara di Kupang, Rabu (8/7).

Ia menjelaskan, identifikasi dilakukan di Desa Waiwuring, Kecamatan Witihama, dengan jumlah pembudidaya sebanyak 150 orang dan Desa Nelelamawangi II, Kecamatan Ile Boleng sebanyak 70 orang.

"Selanjutnya ratusan pembudidaya yang teridektifikasi ini akan diverifikasi DKP NTT terkait layak tidaknya mendapat bantuan yang rencananya akan kami salurkan pada akhir Juli mendatang," katanya.

Andi Amuntoda menjelaskan, bantuan fasilitas yang disiapkan berupa tali sepanjang 200 meter dan bibit rumput laut sebanyak 50 kilogram untuk setiap penerima bantuan.

Bantuan ini, lanjut dia, bersifat pengembangan sehingga diutamakan bagi masyarakat atau nelayan yang sedang membudidayakan rumput laut.

Ia menjelaskan, semua pemubidaya rumput laut yang teridentifikasi tersebut juha selama ini sudah berproduksi dengan hasil beragam dari total luas lahan secara keseluruhan yang digarap ratusan pembudidaya tersebut mencapai 75 hektare.
Kepala Cabang DKP NTT Wilayah Lembata, Flores Timur, dan Sikka, Andi Amuntoda, memeriksa hasil budidaya rumput laut warga di Desa Waiwuring, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, dalam kegiatan identifikasi pada Rabu (8/7/2020). (ANTARA/HO-Andi Amuntoda)

Ia menyebutkan, salah satu desa yang sangat potensial yakni di Desa Waiwuring yang selama ini menghasilkan rumput laut basah dengan rata-rata mencapai 30 ton setiap bulan.

"Dari hasil ini bisa diperoleh sebanyak 9.000 kg rumut laut kering dengan harga jual Rp19.000/kg, dan dari hitungan kami uang yang beredar dari hasil budidaya ini setia bulan mencapai Rp170 juta lebih," katanya.

Andi Amuntoda berharap bantuan disalurkan nantinya dapat dimanfaatkan secara maskimal untuk meningkatkan produktivitas rumput laut dari para pembudidaya di dua desa tersebut.

Baca juga: DKP salurkan bantuan perkuat dua Pokwasmas di Flores Timur
Baca juga: Pokmaswas di Flores Timur lepaskan 105 tukik ke laut