Kupang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di provinsi itu akan turun menjadi 1,3 persen pada triwulan II 2020, setelah pada triwulan I juga turun di 2,48 persen.
“Kami memperkirakan ekonomi NTT di triwulan II akan turun lagi kurang lebih di 1,3 persen,” kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (11/7).
Baca juga: BI yakini inflasi NTT hingga akhir 2020 di bawah nasional
Ia mengatakan Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama beberapa bulan ini berdampak cukup besar bagi perekonomian di NTT maupun secara nasional.
Namun, lanjut dia, walau pun pertumbuhan ekonomi NTT menurun pada triwulan I dan juga perkiraan di triwulan II, masih ada signal positif.
“Masih ada signal ekonomi di NTT masih cukup kuat menghadapi goncangan akibat pandemi COVID-19 ini. Tetapi ini jangan sampai turun terus,” katanya.
Pihaknya berharap dengan massa normal baru di NTT yang mulai diberlakukan sejak 15 Juni maka pertumbuhan ekonomi bisa sedikit naik pada triwulan III dan IV.
Ariawan Atmaja mengatakan untuk itu upaya penanganan dalam jangka pendek pihaknya terus membangun koordinasi secara berkelanjutan dengan pemerintah daerah untuk pengelolaan stimulus fiskal.
“Stimulus fiskal ini harus dikelola dengan porsi yang sesuai agar efektif dan tepat sasaran diberikan kepada supply side dan demand side ekonomi,” katanya.
Baca juga: Pertumbuhan ekonomi NTT melambat pada triwulan I 2020
Selain itu, lanjutnya, berupaya mengatasi hambatan kebijakan dan administrasi yang memperlambat arus investasi dan arus barang atau jasa.
BI perkirakan ekonomi NTT triwulan II turun di 1,3 persen
Kami memperkirakan ekonomi NTT di triwulan II akan turun lagi kurang lebih di 1,3 persen