Positif COVID-19 bertambah 1.522, sembuh bertambah 1.414
Pemeriksaan spesimen bertambah 24.871, sehingga akumulasi pemeriksaan spesimen menjadi 1.122.339 spesimen
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pada Rabu (15/7) pukul 12.00 WIB jumlah konfirmasi positif COVID-19 bertambah 1.522 orang menjadi 80.094 orang, sementara yang sembuh bertambah 1.414 orang menjadi 39.050 orang.
"Pemeriksaan spesimen bertambah 24.871, sehingga akumulasi pemeriksaan spesimen menjadi 1.122.339 spesimen," kata Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu, (15/7).
Yurianto mengatakan penambahan kasus konfirmasi positif terbanyak terdistribusi di beberapa provinsi, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Barat.
Baca juga: Jubir COVID-19 jelaskan perubahan istilah ODP dan PDP
Jawa Tengah melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif 261 orang dengan 120 orang sembuh, sementara DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus positif 260 orang dengan 193 orang sembuh, Jawa Timur melaporkan penambahan kasus positif 165 orang dengan 521 orang sembuh.
Sedangkan Sulawesi Selatan melaporkan penambahan kasus positif 158 orang dengan 113 orang sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan penambahan kasus positif 109 orang dengan 41 orang sembuh, Sumatera Utara ada penambahan kasus positif 99 orang dengan delapan orang sembuh, dan Jawa Barat melaporkan penambahan kasus positif 75 orang dengan 140 orang sembuh.
"Terdapat 17 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan enam provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur," tuturnya.
Melaporkan tidak ada penambahan kasus baru, Kalimantan Tengah, Papua Barat, dan Riau. Ketiga provinsi itu melaporkan pasien yang sembuh masing-masing 30 orang, empat orang, dan satu orang. "Kasus meninggal dunia bertambah 87 kasus, sehingga total menjadi 3.797 orang," kata Yurianto.
Baca juga: Doni Monardo sebut COVID-19 bukan rekayasa atau konspirasi
Orang dalam pemantauan yang kini disebut kasus suspek yang masih dipantau sebanyak 47.859 orang.
"Secara keseluruhan kita melihat kasus masih bertambah, masih terjadi penularan dan masih ada yang rentan tertular. Karena itu, protokol kesehatan harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik," katanya.
"Pemeriksaan spesimen bertambah 24.871, sehingga akumulasi pemeriksaan spesimen menjadi 1.122.339 spesimen," kata Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu, (15/7).
Yurianto mengatakan penambahan kasus konfirmasi positif terbanyak terdistribusi di beberapa provinsi, yaitu Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Barat.
Baca juga: Jubir COVID-19 jelaskan perubahan istilah ODP dan PDP
Jawa Tengah melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif 261 orang dengan 120 orang sembuh, sementara DKI Jakarta melaporkan penambahan kasus positif 260 orang dengan 193 orang sembuh, Jawa Timur melaporkan penambahan kasus positif 165 orang dengan 521 orang sembuh.
Sedangkan Sulawesi Selatan melaporkan penambahan kasus positif 158 orang dengan 113 orang sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan penambahan kasus positif 109 orang dengan 41 orang sembuh, Sumatera Utara ada penambahan kasus positif 99 orang dengan delapan orang sembuh, dan Jawa Barat melaporkan penambahan kasus positif 75 orang dengan 140 orang sembuh.
"Terdapat 17 provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif di bawah 10, dan enam provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur," tuturnya.
Melaporkan tidak ada penambahan kasus baru, Kalimantan Tengah, Papua Barat, dan Riau. Ketiga provinsi itu melaporkan pasien yang sembuh masing-masing 30 orang, empat orang, dan satu orang. "Kasus meninggal dunia bertambah 87 kasus, sehingga total menjadi 3.797 orang," kata Yurianto.
Baca juga: Doni Monardo sebut COVID-19 bukan rekayasa atau konspirasi
Orang dalam pemantauan yang kini disebut kasus suspek yang masih dipantau sebanyak 47.859 orang.
"Secara keseluruhan kita melihat kasus masih bertambah, masih terjadi penularan dan masih ada yang rentan tertular. Karena itu, protokol kesehatan harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik," katanya.