Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memilih vaksin COVID-19 dari sejumlah kandidat dengan kriteria yang terbaik dan tercepat sehingga aman dan efektif untuk menangani wabah karena virus corona tipe baru.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring dari Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (11/8) memaparkan memang saat ini terdapat beberapa kandidat vaksin yang sedang menjalani uji klinis fase ketiga.
Baca juga: Presiden: Indonesia kembangkan sendiri vaksin Merah Putih
“Tentunya kita mencari yang terbaik dan tercepat, tapi yang disebut itu harus aman dan efektif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Wiku.
Wiku menjamin pemerintah akan memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin COVID-19 yang nantinya akan dipilih.
Wiku sebelumnya pada 6 Agustus 2020 menjelaskan terdapat tujuh kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan di berbagai negara dan telah masuk uji klinis fase ketiga.
Ketujuh kandidat vaksin itu adalah pertama dari perusahaan farmasi Sinovac, kedua dari Wuhan Institute of Biological Product bekerja sama dengan Sinopharm, ketiga dari Beijing Institute of Biological Products yang juga bekerja sama dengan Sinopharm.
Lalu, keempat dari Pfizer dan BioNTech, kelima dari University of Oxford bekerja sama dengan Astrazeneca, keenam dari Moderna, dan ketujuh dari University of Melbourne dan Murdoch Children Research Institute.
Baca juga: Vaksin COVID-19 diperkirakan tersedia di China akhir Oktober
Di Indonesia, vaksin yang sedang diuji klinis adalah Sinovac.
“Seluruh dunia berlomba untuk bisa melindungi bangsanya dan rakyatnya. Salah satunya dengan vaksin. Maka dari itu pemerintah Indonesia juga mengupayakan hal tersebut, dan pada saat ini Sinovac yang berkonsorsium dengan Bio Farma, adalah perusahaan atau pihak yang memiliki kandidat vaksin yang paling maju,” jelas Wiku.