MoU BOPLBF-MPIG tingkatkan kesejateraan masyarakat sektor pariwisata
Senang sekali karena sebentar lagi kita akan punya etalase kopi di Labuan Bajo. Bekerja sama dengan rekan-rekan MPIG, etalase ini akan menampilkan seluruh jenis biji kopi yang ada di Flores dan sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi Flore
Kupang (ANTARA) - Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) bersama Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Arabika Flores Manggarai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama dan peran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bidang Kepariwisataan Melalui Pengelolaan Komoditas Unggulan Kopi di NTT.
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina dan Ketua MPIG Joseph Janu didampingi Sekertaris MPIG, Boni Romas, dan Herry Sia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (9/9).
Baca juga: BOP Labuan Bajo rancang tata perjalanan wisatawan
Shana Fatina dalam kesempatan tersebut optimistis, penandatanganan kerja sama dengan MPIG akan menjadi langkah inovatif pariwisata yang melibatkan peran aktif para petani kopi di daratan Flores untuk dapat secara langsung mendorong terciptanya destinasi wisata baru.
Sebagai langkah awal, tiga Kabupaten Manggarai, mulai dari Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Manggarai akan menjadi lokomotif destinasi wisata kopi.
“Senang sekali karena sebentar lagi kita akan punya etalase kopi di Labuan Bajo. Bekerja sama dengan rekan-rekan MPIG, etalase ini akan menampilkan seluruh jenis biji kopi yang ada di Flores dan sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi Flores,” kata Shana.
Selain itu juga, kerja sama tersebut sekaligus menjadi upaya untuk mendorong peningkatan kualitas produksi, distribusi, dan pemasaran Kopi Flores, serta mendorong pengembangan sektor agrowisata dan ekonomi kreatif berbasis komoditas kopi.
Shana juga berharap melalui kerja sama pengembangan wisata baru dengan MPIG juga menjadi gerbang awal bagi kelompok petani kopi Flores, khususnya di 3 Kabupaten Manggarai yang saat ini tergabung bersama MPIG untuk dapat bersama-sama menjaga agar kopi lokal tidak kehilangan identitas aslinya.
Melalui berbagai pelatihan penguatan SDM petani kopi , Shana Fatina berharap para petani mampu memproduksi kopi dengan kualitas yang bagus.
Baca juga: BOPLBF-Dinkes gelar pelatihan pengolahan makanan cepat saji
“Ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen BOPLBF mewujudkan Labuan Bajo dan Flores secara keseluruhan menjadi gerbang ekowisata dunia. Membangun pariwisata berbasis masyarakat salah satunya melalui eksistensi para petani kopi. Kita mulai desa!,” ujar Shana.
Shana menekankan, melalui kerja sama dengan MPIG, kopi bukan lagi sekedar produk kuliner, tetapi merambah menjadi produk wisata experience yang menawarkan pengalaman menikmati varian konsep wisata kebun dengan segmen mulai dari pengenalan berbagai jenis kopi hingga mengenali budaya masyarakat petani kopi seperti yang bisa ditemui di lembah Colol.
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina dan Ketua MPIG Joseph Janu didampingi Sekertaris MPIG, Boni Romas, dan Herry Sia di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (9/9).
Baca juga: BOP Labuan Bajo rancang tata perjalanan wisatawan
Shana Fatina dalam kesempatan tersebut optimistis, penandatanganan kerja sama dengan MPIG akan menjadi langkah inovatif pariwisata yang melibatkan peran aktif para petani kopi di daratan Flores untuk dapat secara langsung mendorong terciptanya destinasi wisata baru.
Sebagai langkah awal, tiga Kabupaten Manggarai, mulai dari Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Manggarai akan menjadi lokomotif destinasi wisata kopi.
“Senang sekali karena sebentar lagi kita akan punya etalase kopi di Labuan Bajo. Bekerja sama dengan rekan-rekan MPIG, etalase ini akan menampilkan seluruh jenis biji kopi yang ada di Flores dan sekaligus menjadi pusat informasi dan promosi kopi Flores,” kata Shana.
Selain itu juga, kerja sama tersebut sekaligus menjadi upaya untuk mendorong peningkatan kualitas produksi, distribusi, dan pemasaran Kopi Flores, serta mendorong pengembangan sektor agrowisata dan ekonomi kreatif berbasis komoditas kopi.
Shana juga berharap melalui kerja sama pengembangan wisata baru dengan MPIG juga menjadi gerbang awal bagi kelompok petani kopi Flores, khususnya di 3 Kabupaten Manggarai yang saat ini tergabung bersama MPIG untuk dapat bersama-sama menjaga agar kopi lokal tidak kehilangan identitas aslinya.
Melalui berbagai pelatihan penguatan SDM petani kopi , Shana Fatina berharap para petani mampu memproduksi kopi dengan kualitas yang bagus.
Baca juga: BOPLBF-Dinkes gelar pelatihan pengolahan makanan cepat saji
“Ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen BOPLBF mewujudkan Labuan Bajo dan Flores secara keseluruhan menjadi gerbang ekowisata dunia. Membangun pariwisata berbasis masyarakat salah satunya melalui eksistensi para petani kopi. Kita mulai desa!,” ujar Shana.
Shana menekankan, melalui kerja sama dengan MPIG, kopi bukan lagi sekedar produk kuliner, tetapi merambah menjadi produk wisata experience yang menawarkan pengalaman menikmati varian konsep wisata kebun dengan segmen mulai dari pengenalan berbagai jenis kopi hingga mengenali budaya masyarakat petani kopi seperti yang bisa ditemui di lembah Colol.