Mengabdi Sampai Akhir Hayat

id Simpai

Mengabdi Sampai Akhir Hayat

Simpai Barnabas nDjoroemana di tengah para atlet Kempo NTT

"Lebih baik kau mandi keringat saat latihan seperti ini daripada berdarah-darah kena hajar (dihajar-red) di arena pertandingan yang sesungguhnya".
Kupang (Antara NTT) - "Lebih baik kau mandi keringat saat latihan seperti ini daripada berdarah-darah kena hajar (dihajar-red) di arena pertandingan yang sesungguhnya".

Itulah ungkapan yang kerap disampaikan Simpai Bernabas Ndjoerumana dalam memotivasi anak-anak didiknya.

Simpai Bernabas Ndjoerumana adalah seorang guru kempo yang terkenal sangat disiplin dan tegas dalam membina dan melatih anak-anak Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan ilmu yang diperoleh dari negeri asal Shorinji Kempo.

Dia mewariskan tradisi unik setiap kali ujian kenaikan tingkat. Semua kenshi dari berbagai dojo selalu berkumpul dan wajib berguling-guling di area yang kotor dan sedikit bebatuan.

Tradisi ini merupakan ungkapan dan ujud syukur atas kenaikan tingkat mulai dari kyu V ke kyu IV, III, II dan seterusnya.

Namun, semua itu dimaksudkan untuk menanamkan falsafah shorinji kempo dalam diri setiap kenshi yaitu "kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman, kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan".

Didikan keras dan disipin membuat semua anak didiknya terus berkembang biak. Di penghujung 1980-an itu, sang maha guru sudah berani meyakinkan para muridnya bahwa mereka bisa membuat sejarah suatu saat.

Sang pendidik benar. Dari tangan mereka itulah di kemudian hari lahir kenshi-kenshi terbaik yang mengharumkan nama NTT di pentas nasional, baik melalui kejuaraan, turnamen maupun pesta olahraga multieven kasta tertinggi yang bernama Pekan Olahraga Nasional (PON).

Prestasi terakhir yang ditorehkan anak-anak didiknya adalah mempersembahkan tiga medali emas untuk Indonesia pada kejuaraan dunia Shorinji Kempo di San Mateo California, Amerika Serikat 27 Juli-3 Agustus 2017.

Begitulah sosok putra terbaik Nusa Tenggara Timur, Simpai Barnabas Ndjurumana yang meninggal dunia seusai mengantar anak didiknya bertanding di Kejuaraan Dunia Shorinji Kempo di San Mateo California Amerika Serikat.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan NTT telah kehilangan seorang tokoh atau pahlawan olahraga khususnya olahraga Kempo. "Beliau mengabdi sampai akhir hayatnya," katanya.

"Masyarakat olahraga turut berduka cita atas meninggalnya Bernabas Ndjoerumana (Simpai Nabas) dan mendoakannya kiranta arwahnya diterima disisi Tuhan," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Gubernur mengatakan, almarhum selaian meniti karier di birokrat sampai jabatan terakhir sebagai Sekda Kabupten Kupang, juga menghabiskan waktunya untuk membina cabang olahraga Kempo.

"Almarhum Bernabas Ndjoroemana membina olahraga cabang Kempo sejak berdirinya NTT," kata Frans Lebu Raya.

Almarhum menurut Lebu Raya, dikenal sebagai orang yang disipilin dan tegas bahkan keras dalam membina anak-anak Kempo.

Dengan pola pembinaan yang disipilin tegas dan keras, anak-anak atlit Kempo bisa meraih medali emas, perak dan perunggu, berprestasi mengharumkan nama NTT.

"Alamrhum hadir membawa atlet ke Kejuaraan Dunia Kempo di California, Amerika Serikat," katanya.

Luar biasa
Semangatnya yang luar biasa, sehingga walaupun kondisinya kurang sehat, beliau tetap ikut mendorong dann memberi semangat kepada para atlet Kempo Indonesia yang mengikuti kejuaraan dunia.

"Rupanya inilah puncak karier beliau di dunia kempo yang dibinanya sejak awal," kata Lebu Raya.

Hal yang baik yang perlu dicontoh adalah semangat hidupnya yang luar biasa, disipilin tegas dann kerja keras, kata Lebu Raya yang sempat bersama almarhum mengantar atlet kempo ke Kejuaraan Dunia di Amerika Serikat.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nahor Talan mengatakan, daerah itu telah kehilangan seorang pejuang olahraga, khususnya cabang olahraga kempo.

"Kita merasa kehilangan seorang pejuang bidang olahraga, khususnya olahraga kempo. Bernabas Ndjoerumana adalah pioner dan tokoh olahraga NTT, pretasinya sangat luar biasa baik skala lokal, regional, nasional dan internasional. Kita masyarakat olahraga NTT tentu merasa kehilangan," kata Nahor Talan.

Menurut Nahor, seorang pemimpin seperti sosok Barnabas Ndjurumana sulit dicari penggantinya.

"Beliau terkenal sangat keras, penuh dedikasi dan sangat disiplin. Jasa yang terpatri dengan mengharumkan nama NTT dilevel nasional dan dunia internasional akan melekat menjadi catatan sejarah bagi generasi penerus dan anak cucu kita," tegas Nahor.

Ia berharap dedikasi serta suri teladan yang diperlihatkan almarhum bisa diikuti generasi penerus baik atlet, pelatih dan pengurus untuk terus melanjutkan perjuangannya membesarkan kempo di NTT.

Ketua Harian KONI NTT, Andre Koreh mengaku mengenal sangat dekat Simpai Barnabas Ndjurumana.

"Sejak masih menjadi Kakansospol Kabupaten Kupang hingga menjadi Sekda Kabupaten Kupang, saya bertugas di Kabupaten Kupang sebagai salah satu pimpinan proyek. Pak Nabas adalah tipe pemimpin berkarakter tegas, keras dan penuh disiplin. Namun beliau adalah pemimpin yang baik hati. Penuh perhitungan dan disiplin. Beliau sangat loyal terhadap atasannya.

Simpai Nabas banyak menciptakan kader tangguh dan siap sebagai petarung sejati dalam meraih harapan dan cita-cita. Baik itu sebagai PNS maupun sebagai olahragawan. Di dunia olahraga. Beliau sebagai pelatih yang keras dan penuh disiplin.

Menurut Andre, banyak atlet kempo lahir dari cara beliau melatih. "Kesan saya, beliau melatih dan memimpin dengan penuh dedikasi dan disiplin. Itulah kata kunci kesuksesan almarhum dalam menjalankan tugas," katanya.